BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Keanekaragaman hayati yang dimiliki Kabupaten Bekasi jumlahnya cukup besar. Untuk flora sebanyak 1.642 jenis dan fauna sebanyak 176 jenis. Dengan jumlah sebesar itu, sudah selayaknya terdapat flora dan fauna yang menjadi icon atau khas Kabupaten Bekasi.
Menurut Kepala Balitbangda Kabupaten Bekasi, Ir H Entah Ismanto, SH, MM, jumlah flora dan fauna tersebut telah diidentifikasi oleh tim peneliti kajian flora fauna endemic Kabupaten Bekasi.
Dari sekian banyak flora dan fauna terdapat beberapa yang mengalami ancaman kepunahan seperti Lutung Jawa, Bunga Padma, Blekok Hitam dan lainnya.
“Untuk memberikan penyemangat bagi pembangunan ekonomi daerah maka perlu ditetapkan flora dan fauna yang akan dijadikan sebagai ikon di Kabupaten Bekasi,” ujar Entah Ismanto.
Sebelumnya, pada Senin (04/07), Balitbangda Kabupaten Bekasi menggelar kegiatan Forum Grouo Discussion (FGD) FLora dan Fauna Endemik Ikon Kabupaten Bekasi di Hotel Java Palace, Jababeka Cikarang.
Kegiatan tersebut juga menghadirkan beberapa tokoh masyarakat untuk memberikan masukannya di antaranya tokoh masyarakat Drahim Sada, Budayawan Eyang Anjar, Budayawan Bang Farid, Tokoh Pemuda Ahmad Jaelani, Syuhadi , Penggiat Lingkungan Ahmad Kartubi dan lainnya.
Entah Ismanto menjelaskan jika kegiatan tersebut sebagai bentuk dari upaya Balitbang dalam melakukan penelitian untuk mengidentifikasi keangekaragaman flora dan fauna endemik di Kabupaten Bekasi.
Dengan harapan dapat dijadikan ikon daerah yag berpedoman pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 29 tahun 2009 tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati di Daerah.
Keanekaragaman hayati atau biodiversity adalah keanekaragaman mahluk hidup di muka bumi, dan peran ekologisnya melalui keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies dan genetik.
Pemkab juga mendorong pengembangan daerah melalui Balitbangda Kabupaten Bekasi dalam bentuk fasilitasi, pelaksanaan dan evaluasi penelitian dan pengembangan subbidang SDA dan Lingkungan Hidup.
“Yang diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang berdasarkan hasil penelitian bagi pemangku kepentingan disetiap perangkat daerah mitra kerja bidang SDA dan lingkungan hidup yang ditujukan kepada kepala daerah,” harapnya.
Semetara itu, Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Bekasi, Indra Wahyudhi mengatakan timnya, dalam waktu dekat, akan melakukan Jajak Pendapat ke masyarakat mengenai flora dan fauna endemik Kabupaten Bekasi.
“Nanti akan kita desiminasi dan sosialisasikan ke masyarakat, melalui angket, sehingga dapat diketahui pilihan flora dan fauna favorit masyarakat yang akan kita ajukan sebagai ikon khas Kabupaten Bekasi,” tandasnya. (riz)