BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – DPRD Kabupaten Bekasi mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Bekasi yang telah ‘menyulap’ Gedung Juang 45 yang berada Kecamatan Tambun Selatan menjadi museum digital dengan konten sejarah Bekasi.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Sunandar berharap seluruh fasilitas yang sudah ada di museum tersebut bisa dirawat dengan baik.
Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Perangkat Daerah terkait, yakni Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) harus menganggarkan biaya perawatan agar sarana dan prasarana yang ada terus dapat digunakan.
“Fasilitas atau sarana dan prasananya harus dijaga, jangan sampai rusak. Kalau memang perlu anggaran perawatan ya dianggarkan saja,” ujarnya, Selasa (23/03).
Lebih lanjut, Sunandar pun mendukung jika Pemkab Bekasi menggartiskan tiket masuk ke museum tersebut. Dengan demikian, ada knowledge transfer ke seluruh lapisan masyarakat mengenai sejarah Bekasi dari masa ke masa melalui museum tersebut.
“Kita berharap itu gratis agar semua lapisan masyarakat bisa menikmati fasilitas tersebut,” kata dia.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Bekasi baru saja meresmikan Museum Bekasi, Jum’at (19/03) malam.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan museum ini dilengkapi dengan hall teater yang bisa digunakan masyarakat untuk menyaksikan film dokumenter Bekasi baik di masa prasejarah, masa kerajaan tarumanagara dan kerajaan sunda, film dokumenter perlawanan rakyat Bekasi terhadap kolonialisme /imperialisme serta film dokumenter tentang perjuangan masyarakat Kabupaten Bekasi dalam mempertahankan kemerdekaan serta profil Kabupaten Bekasi dalam pelaksanaan hasil pembangunan.
“Dengan adanya teknologi yang diterapkan tentunya masyarakat akan lebih mudah memahami sejarah Bekasi. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan generasi muda untuk mendatangi bangunan bersejarah di Kabupaten Bekasi ini sebagai pusat informasi dan wisata edukasi,” tuturnya.
Eka mengajak masyarakat untuk berwisata ke Gedung Juang 45 Tambun Selatan. Namun demikian dirinya menekankan agar para pengunjung menerapkan protokol kesehatan dengan baik, agar terhindar dari penularan Covid-19. Selain menerapkan 3M, jumlah pengunjung dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas yang ada.
“Besok dibuka untuk umum, tentu dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan. Semoga dengan hadirnya museum ini dapat menjadi spirit bagi kita semua untuk lebih mencintai Bekasi dan berjuang bersama untuk kemajuan masyarakat Kabupaten Bekasi,” tandasnya. (BC)