Dedi – Erwan Serukan Semangat Toleransi Antar Umat Beragama di Jawa Barat

Serukan toleransi antar umat beragama, Relawan Lentera Kasih (Relasi) deklarasi dukung Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan di Pilkada Jawa Barat. Deklarasi digelar di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jum'at (25/10).
Serukan toleransi antar umat beragama, Relawan Lentera Kasih (Relasi) deklarasi dukung Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan di Pilkada Jawa Barat. Deklarasi digelar di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jum'at (25/10).

BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Toleransi antar umat beragama dan kebebasan beribadah harus jadi perhatian para pasangan calon pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024. Selain itu, hak untuk memeroleh pendidikan agama di sekolah pun harus terpenuhi.

Hal itu menjadi aspirasi utama yang disampaikan Relawan Lentera Kasih (Relasi) saat mendeklarasikan dukungannya terhadap paslon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan pada Pilkada Jabar 2024 di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi Jum’at (25/10). Relasi terdiri dari para pendeta umat Kristiani dan pemuka agama lainnya.

Bacaan Lainnya

Ketua Dewan Pengarah Relasi Jawa Barat Steven Pratama mengatakan, terdapat setidaknya dua isu penting dalam persoalan toleransi beragama yang diperjuangkan. Keduanya berkaitan dengan kebebasan beribadah serta pemenuhan hak atas memeroleh pendidikan agama.

“Sebenarnya ini bentuk dari aspirasi kawan-kawan kita di Jawa Barat yang kita adakan di daerah Kabupaten Bekasi dalam rangka menyalurkan aspirasi kami di Pilkada Jawa Barat. Kebetulan memang Kang Dedi dan Bang Erwan merupakan sosok yang harum namanya di kalangan kami di kalangan kami,” kata Steven Pratama.

BACA:Wujud Moderasi Beragama di Cikarang, Gereja dan Masjid Dibangun Bersama

Isu pertama, kata dia, terkait dengan kebebasan setiap warga melaksanakan ibadahnya. Hingga kini, perizinan mendirikan tempat ibadah masih sulit ditempuh. Kondisi ini membuat hak melaksanakan ibadah terhambat.

“Berdasarkan survei Setara Institute, Bekasi itu indeks toleransinya tertinggi kedua di Jawa Barat. Tapi memang masalah yang terjadi masih sama. Dimana harusnya mengurus rumah ibadah dengan baik dengan gampang asal seusai dengan syaratnya,” ucap dia.

Menurut dia, perizinan pembangunan ibadah masih memerlukan waktu panjang hingga bertahun-tahun. “Bahkan ada yang hampir 40 tahun diurus izinnya, cukup lama. Hingga akhirnya baru tahun ini izinnya terbit,” ucap dia.

Kedua terkait pemenuhan guru agama di setiap sekolah. Menurut dia, hampir 70 persen sekolah negeri di Jawa Barat tidak memiliki guru agama. Akibatnya banyak siswa yang harus ke gereja untuk meminta nilai.

“Kebutuhan-kebutuhan pengajar di sekolah baik di tingkat SD maupun sampai di tingkat SMA banyak yang kurang dari segi Jawa Barat untuk penyediaan guru-guru bagi umat Kristen.  Banyak anak-anak kita, adik-adik kita yang masih minta nilai ke gereja hanya sekedar untuk nilai agama setiap bulannya,” ucap Steven.

Kebutuhan guru agama ini harus menjadi perhatian para calon gubernur dan wakil gubernur. Karena bagaimana pun juga, setiap anak berhak memeroleh pendidikan agamanya di sekolah.

“Kekurangan guru agama Itu menurut kami bukan hal yang baik, karena kan kita sama-sama warga negara di Indonesia. Baiknya diperlakukan sama,” ucap dia.

Lebih lanjut diungkapkan Steven, dua isu ini diyakini dapat segera dituntaskan oleh paslon Dedi-Erwan. Untuk itu, mereka mendeklarasikan diri mendukung paslon nomor urut 4 tersebut.

BACA: Kabupaten Bekasi Bangun Wisata Religi, 6 Tempat Ibadah Jadi Sarana Edukasi

“Makanya Kang Dedi sama Kang Erwan ini sepaham soal itu. Dan kami bukan hanya di keumatan saja karena kita pun tersebar di berbagai bidang. Jadi kami bergerak bersama-sama untuk mendulang suara yang ada semua kawan-kawan tercerahkan, terangkat bahwa Indonesia itu rumah bersama buat kita. Baik itu untuk Indeks kemiskinan, kesejahteraan bersama itu merupakan kebutuhan semua umat,” ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Cawagub Erwan Setiawan mengatakan, toleransi beragama merupakan salah satu perhatian pasangan calin gubernur dan wakil gubernu Jawa Barat Dedi – Erwan. Kerukunan antar umat harus terus dijaga, sekaligus menjadi dasar dari pembangunan suatu daerah.

“Kami bisa terus menjaga kondusivitas di daerah. Sejak kami bertugas di Sumedang, di Kota Bandung, kami berkomunikasi dengan FKUB agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Kami ingin daerah kita aman dan kondusif. Kondisi ini harus tetap dijaga. Semua agama ajarannya sama tentang kedamaian, jangan memusuhi sesama manusia. Hubungan dengan manusia, jangan saling mengganggu. Bagiku agamaku, bagimu agamamu,” ucap dia. (RIZ)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait