BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Kerusakan jalan dan jembatan di Jl. Raya Sasak Bali, Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani sampai kini belum juga diperbaiki. Meski bukan jalan besar, banyak warga sekitar mempergunakan jalan tersebut. Alhasil masyarakat pun harus rela melalui jalan rusak dan berlubang itu setiap harinya.
BACA: Jalan Rusak Akibat Proyek Perumahan, Warga Desa Sukamanah Tutup Jembatan Sasak Bali
Jalan dan jembatan tersebut diduga rusak disebabkan oleh seringnya dilalui truk pengangkut material yang digunakan untuk menguruk proyek sejumlah perumahan di wilayah tersebut, seperti perumahan Sukamanah Residence, Mutiara Residence, Green Sasak Bali, Peson Sasak Bali dan Green Sukamanah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi, Slamet Supriyadi mengatakan jalan ataupun jembatan yang rusak disebabkan pengembang atau kontraktor yang membangun sebuah perumahan menjadi tanggung jawab pengembang tersebut, bukan Dinas PUPR.
“Ya nanti saya perintahkan Kabid (Kepala Bidang Jalan dan Jembatan-red) untuk meninjau kesana. Kalau rusaknya disebabkan oleh pengembang ya harus mereka yang memperbaiki, bukan dilelang atau dikerjaan dinas PUPR,” kata Slamet, Jum’at (15/03).
Apabila pengembang tidak mau bertanggung jawab, maka pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak segan untuk memberikan teguran terhadap para pengembang.
“Kalau tidak mau terima ya akan kita tegur dengan keras,” kata pria yang menjabat sebagai Asisten Daerah II Pemerintah Kabupaten Bekasi yang membidangi Perekonomian dan Pembangunan ini.
Sebelumnya, Camat Sukatani, Bennie Yulianto Iskandar mendukung penuh upaya yang dilakukan warga dan aparatur Desa Sukamanah dengan menutup dan menanami jembatan di Jl. Raya Sasak Bali.
Menurut Bennie, hal ini terjadi akibat tidak adanya kepedulian para pengembang perumahan yang ada di Desa Sukamanah terhadap lingkungan dan membiarkan jalan serta jembatan rusak.
“Ini buntut dari tidak adanya respon dari pihak developer yang sudah beberapa kali diundang oleh pihak desa dan kecamatan serta terjadinya kecelakaan yang dialami warga sekitar,” kata Bennie, Kamis (14/03).
Pihaknya mengaku mendukung penuh upaya yang telah dilakukan aparatur desa setempat sebagai bentuk antisipasi menjaga keselamatan warga.
“Diharapkan, pihak developer (pengembang perumahan-red) yang ada di sekitar sana bisa mengambil langkah konkrit secara bersama-sama untuk mengakomodir keinginan warga dan pemerintah setempat dengan memperbaiki jalan dan jembatan yang sering dilintasi oleh truk tanah dan alat berat mereka sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bagi lingkungan sekitar,” desaknya. (BC)