Belum Ada Laporan Penyebaran Wabah Difteri di Kabupaten Bekasi

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyatakan kasus wabah difteri menjadi status Kejadian Luar Biasa (KLB). Meski demikian, hal itu tidak terjadi di Kabupaten Bekasi. Pasalnya, sampai saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi belum menerima laporan akan wabah yang mematikan tersebut.

Plt. Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Dr.Ida Haryanti mengatakan wabah difteri sangat berbahaya bagi manusia khususnya anak-anak.

Bacaan Lainnya

“Tetapi disini (Kabupaten Bekasi-red) kita belum terima laporan ada kasus difteri. Kalau ada pasti turun semua petugas Dinkes untuk melakukan idenfikasi di lapangan dan lingkungannya seperti apa,” kata Dr.Ida Haryanti, Selasa (05/12).

Dijelaskan olehnya, difteri adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak yang belum pernah diimunisasi. “Yang pertama menyebabkan kematian, kedua tidak ada obatnya dan menular,” ungkapnya.

Masih kata dia,Pemkab Bekasi melalui Dinkes menghibau kepada seluruh pihak jika melihat  atau mengindentifikasi adanya wabah difteri untuk segera melaporkan kepada Dinkes  sehingga kasus itu bisa segera ditangai sebelum menular.

“Kami berharap Semua pihak jika ada yang menemukan ada yang terinfeksi difteri,baik itu klinik,rumah sakit swasta dan masyarakat diharapkan segera melaporkan sehingga tim siaga Dinkes dan dari Kementrian bisa langsung menindaklanjutinya,” ungkapnya.

Untuk diketahui, wabah difteri adalah infeksi bakteri yang bersumber dari Corynebacterium Diphtheriae, yang biasanya mempengaruhi selaput lendir dan tenggorokan. Difteri umumnya menyebabkan sakit tenggorokan, demam, kelenjar bengkak dan lemas. Dalam tahap lanjut, difteri bisa menyebabkan kerusakan pada jantung, ginjal dan sistem saraf. Kondisi seperti itu pada akhirnya bisa berakibat sangat fatal dan berujung pada kematian.

Dinkes Jabar mencatat sebanyak 116 kasus difteri hingga 3 Desember 2017 ini, dengan jumlah kematian sebanyak 13 kasus. Dengan jumlah tersebut, wabah difteri di Jabar masuk dalam status KLB. (BC)

Pos terkait