44.963 Warga Kabupaten Bekasi Bakal Dapat Set Top Box Gratis untuk Migrasi ke TV Digital

taff Khusus Menkominfo Rosarita Niken Widiastuti (tengah) bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi (kiri) dan Kepala Bidang Statistik Diskominfo Kabupaten Bogor, menerima secara simbolis bantuan set top box TV Digital dari Kemenkominfo RI, Selasa (06/09).
taff Khusus Menkominfo Rosarita Niken Widiastuti (tengah) bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi (kiri) dan Kepala Bidang Statistik Diskominfo Kabupaten Bogor, menerima secara simbolis bantuan set top box TV Digital dari Kemenkominfo RI, Selasa (06/09).

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) penyaluran bantuan Set Top Box (STB) dari pemerintah untuk warga kategori miskin di Kabupaten Bekasi.

Kementerian Kominfo merilis sejumlah data by name by adress (BNBA) yang diambil dari kalangan masyarakat miskin ekstrem dan sesuai kriteria penerima bantuan Set Top Box di Kabupaten Bekasi, sebanyak 44.963 orang yang akan disalurkan oleh PT. Pos Indonesia sekaligus akan dibantu pemasangannya.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, migrasi televisi analog ke televisi digital akan mulai diberlakukan paling lambat hingga tanggal 2 November 2022.

“Jadi untuk masyarakat, beralih ke TV digital itu dengan cara sangat mudah. Hanya menambahkan alat Set Top Box. Biasanya masyarakat menyebutnya decoder. Menambahkan decoder ke TV Analog, kalau tv-nya sudah digital, tidak perlu ditambahkan,” jelas Niken, Selasa (06/09).

Set Top Box juga menurut Niken sangat mudah didapatkan di market place atau toko elektronik yang harganya berkisar pada Rp 150.000 – Rp 300.000.

“Tapi bapak ibu kalau mau beli Set Top Box, dicek. Apakah Set Top Box tersebut sudah tersertifikasi Kominfo, biasanya ada logonya Modi (gambar ikon tv digital kemenkominfo), mereknya banyak sekali, kurang lebih 40 merek,” tuturnya.

Niken mengatakan, selain gambarnya jernih, migrasi ke TV digital juga memiliki manfaat untuk efisiensi frekuensi. Pasalnya, dari semua saluran stasiun televisi yang berjumlah 697, masing-masing membutuhkan satu frekuensi pada frekuensi TV Analog.

Jika nantinya proses migrasi ke TV digital sudah selesai, maka satu frekuensi TV digital bisa menampung 6 hingga 12 saluran televisi. Frekuensi yang tersedia, nantinya dapat dimaksimalkan oleh Kemenkominfo untuk perluasan akses Internet ke daerah yang blankspot (tidak terdapat sinyal internet atau masih 3G).

“Sisa frekuensi yang ada, yang semula dimanfaatkan untuk broadcasting, kemudian dialihkan untuk ke broadband, untuk kepentingan telekomunikasi. Maka jika frekuensinya sudah ditata, bisa dibangun infrastruktur untuk wilayah-wilayah yang saat ini blankspot, untuk pemerataan akses Internet ke seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.

Niken menyebutkan, dibanding negara tetangga, Indonesia membutuhkan waktu cukup lama untuk beralih ke TV digital.

“Seperti Malaysia, Singapura, Brunei, itu sudah beralih ke TV digital sekitar tahun 2019-2020,” katanya.

Dia berharap masyarakat khususnya di Kabupaten Bekasi dapat mengetahui pentingnya poin-poin sebagaimana yang telah dijelaskannya.

“Kami berharap agar masyarakat segera beralih ke siaran TV digital dan menambahkan Set Top Box pada perangkat televisinya,” tandasnya.

Sebagai tambahan, data penerima STB bersumber pada data Program Pensasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang disampaikan Kemendagri melalui Ditjen Dukcapil ke Dinas Dukcapil Kota atau Kabupaten. Adapun distribusinya akan dilakukan oleh vendor bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia sampai ke tahap pemasangan STB secara by name by adress. (dim)

 

Pos terkait