BERITACIKARANG.COM, BOJONGMANGU – Meskipun kekeringan akibat kemarau tengah melanda sebagian wilayahnya, para petani di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi berhasil memanen padi secara normal dari sawah yang digarapnya. Sawah tersebut tersebar di 3 desa yang dilintasi aliran Kali Cibeet, yakni Desa Karangmulya, Desa Bojongmangu dan Desa Sukabungah dengan luas total mencapai 20 hektar.
BACA: Kemarau di Kabupaten Bekasi, Warga Bojongmangu Mulai Kesulitan Air Bersih
“Alhamdulilah padi yang dipanen para petani cukup bagus dengan hasil normal. Satu hektarnya bisa menghasilkan padi sebanyak enam ton,” ungkap Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Bojongmangu, Raup Gofur.
Roup menambahkan, BPP Kecamatan Bojongmangu, saat ini sedang mensosialisasikan kepada kelompok tani untuk menanam padi varietas Inpago 13 Fortiz. Selain adaptif di lahan kering, varietas ini juga dapat dibudidayakan di lahan sawah tadah hujan dengan sistem pengairan yang terbatas.
“Diharapkan selain dapat meningkatkan produktivitas di lahan kering, Inpago 13 Fortiz juga dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Sebab varietas padi ini secara genetik memiliki kadungan zinc dan protein tinggi. ” ungkapnya.
Plt Camat Bojongmangu Sapto Noviantoro menambahkan para petani di wilayahnya, pada umumnya kesulitan menggarap sawah karena kebanyakan masuk kategori sawah tadah hujan. “Tapi para petani yang sawahnya dekat dengan bantaran Kali Cibeet tetap semangat dan produktif menanam padi sampai panen, dengan memanfaatkan sumber air dari Kali Cibeet,” kata Sapto.
Sapto mengapresiasi para petani yang ada di wilayahnya yang telah berhasil melakukan panen, meskipun di musim kemarau. “Penen ini menunjukkan bahwa para petani atau masyarakat Bojongmangu mampu menjaga ketahanan pangan di musim kemarau. Dan ini juga membuktikan para petani luar biasa semangatnya,” ungkapnya. (riz)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS