BERITACIKARANG.COM, SETU – Pemerintah Desa Burangkeng, Kecamatan Setu telah menyiapkan 2 pilihan lokasi baru SDN Burangkeng 04. Hal ini menyusul rencana pemerintah yang akan merelokasi SDN Burangkeng 04 seiring dengan adanya proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta Cikampek Selatan (Japek) Selatan Paket IIA Setu-Sukaragam.
Sekretaris Desa Burangkeng Ali Gunawan membenarkan hal itu. Kedua lokasi yang diusulkan terletak di lokasi padat penduduk, tepatnya di Kp. Cinyosog, RT 003/004. Lokasi pertama terdiri dari lima bidang tanah seluas 3.575 m2. Sedangkan lokasi kedua terdiri dari dua bidang tanah dengan jumlah keseluruhan seluas 2.664 m2. “Iya bang, sudah,” kata dia, Selasa (29/07).
Kedua pilihan lokasi yang diusulkan ini sesuai dengan hasil musyawarah yang dilakukan Pemerintah Desa Burangkeng. Surat usulan tersebut telah dilayangkan kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi sejak Agustus tahun 2022 lalu.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi mengatakan saat ini kedua lahan yang telah diusulkan tengah divalidasi oleh ATR/BPN Kabupaten Bekasi. “Tahapan sekarang berada di BPN, sedang tahapan validasi dari beberapa lokasi. Masalah lokasi atau apa nanti nunggu aja hasil validasi dari BPN,” kata dia.
Dedy menjelaskan, komunikasi antara Pemkab Bekasi, ATR/BPN dan pelaksana proyek terus berlangsung. Pihak pelaksana tol Japek II juga dikabarkan masih menunggu hasil final validasi lahan pengganti. “Dari informasi terakhir, tahapan validasi itu sedang berjalan. Lokasinya belum bisa kami sebutkan karena masih menunggu statusnya ‘clear and clean’ dari BPN,” kata Dedy.
Dirinya berharap proses validasi dapat segera rampung dan relokasi dapat segera dilakukan mengingat SDN Burangkeng 04 saat ini masih menjalani kegiatan belajar-mengajar di tengah proyek pembangunan jalan tol tersebut. “Kita ingin ada percepatan. Dinas Pendidikan dan unsur Pemda lainnya terus berkoordinasi. Tapi memang semua butuh tahapan. Kita menunggu juga jadwal dari pusat,”ungkapnya.
BACA: Anggota DPRD Desak Relokasi SDN Burangkeng 04 Segera Dilakukan
Sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Dapil Bekasi I, Sarif Marhaendi, mengungkapkan kekecewaannya atas lambannya langkah administrasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Menurutnya, keterlambatan ini menyebabkan proses relokasi SDN Burangkeng 04 yang seharusnya sudah berjalan menjadi terhambat.
“Dinas Pendidikan belum mengajukan surat permohonan penghapusan aset ke BPKAD hingga tanggal 24 Juli 2025. Padahal, pihak Jasamarga Japek Selatan sudah menyatakan kesediaannya untuk menanggung biaya relokasi sekolah,” kata Sarif Marhaendi, Minggu (27/07).
Sarif, yang juga anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, menambahkan bahwa keluhan ini telah disampaikan kepada Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, mengingat Dinas Pendidikan merupakan mitra kerja Komisi IV. Ia mendesak agar langkah administratif segera diselesaikan demi kepentingan masyarakat, terutama anak-anak sekolah.
“Anak-anak berhak mendapatkan lingkungan belajar yang nyaman dan aman. Jika dokumen penghapusan aset tidak segera diselesaikan, relokasi sekolah akan terus tertunda. Ini hanya soal bersurat, bukan pekerjaan sulit. Tapi kenapa sampai berbulan-bulan belum selesai? Seolah kita kembali ke zaman batu,” sindirnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Pranoto mengaku bahwa usulan penghapusan aset telah disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi. Namun, relokasi masih terkendala karena belum ada keputusan mengenai lokasi lahan pengganti. “Usulan penghapusan aset sudah kami sampaikan. Sekarang tinggal menentukan lokasi penggantinya,” jelasnya.
Dirinya pun berharap agar keputusan mengenai lokasi lahan pengganti dapat segera diselesaikan. “Kami berharap ada kerja sama dari Bagian Aset (BPKAD), Bidang Pertanahan (Disperkimtan), BPN dan pihak lainnya, jangan kami sendirian. Artinya kami di Dinas Pendidikan biarkan fokus pada manajemen sistem pendidikan agar mutu pendidikan tetap terjaga. Jadi saling support,” kata dia.
Diketahui proyek Jalan Tol Japek Selatan Paket IIA Setu-Sukaragam merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang bertujuan meningkatkan konektivitas wilayah. Namun, proyek ini juga berdampak pada sejumlah fasilitas publik, termasuk SDN 04 Burangkeng, SDN 03 Burangkeng, SDN 03 Ciledug, SMPN 01 Setu, SMKN 1 Cibarusah, Kantor Desa Burangkeng, serta beberapa tempat ibadah seperti Masjid Darul Jananah dan mushola-mushola di sekitar lokasi proyek.
Pimpinan proyek Tol Japek Selatan Paket IIA Setu – Sukaragam, Eko Budi Siswandi, menyebutkan bahwa pihaknya masih menunggu kesiapan lahan yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi. Lahan yang telah disiapkan nantinya akan diproses oleh Panitia Pengadaan Tanah (P2T) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) lahan untuk kemudian dibangun pihaknya.
“Kami belum bisa melakukan kalau lahannya belum ada dan belum ada proses pembebasan. Dan itu dilakukan pemerintah daerah, P2T, dan PPK lahan sementara konstruksinya baru di kami. Jadi kita belum bisa masuk lakukan pembangunan sekolahnya,” kata dia. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS