Wujudkan Program KLA, Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Bangun Ratusan MCK Sekolah

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan membangun ratusan sarana Mandi Cuci dan Kakus (MCK) sekolah. Anggaran pembangunan MCK sekolah itu bersumber dari APBD Perubahan 2018.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Jamaludin mengatakan ada sekitar 150 – 200 MCK sekolah yang akan dibangun tahun 2018 ini karena kondisi MCK sekolah yang ada tidak layak.

Bacaan Lainnya

“Tahun ini kita akan membangun antara 150 sampai 200 MCK sekolah biar lebih representatif dan siswa di sekolah juga bisa lebih nyaman saat belajar. Anggarannya berasal dari APBD Perubahan 2018. Sudah disetujui dan insya allah bulan depan mulai dikerjakan,” kata Jamaludin, Selasa (02/10).

Berdasarkan hasil pendataan pihaknya, sebetulnya ada 500 MCK sekolah yang perlu dibangun. “Karena keterbatasan waktu, tahun ini kita bangun antara 150 – 200 MC sekolah terlebih dahulu. Sisanya, mungkin di 2019 kita lanjutkan,” ungkapnya.

MCK sekolah itu, lanjutnya akan dibangun di sejumlah sekolah, baik SD dan SMP di 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi.

Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha menambahkan pembangunan MCK sekolah dilakukan demi mendukung Kabupaten Bekasi sebagai daerah layak anak.

“Karena selain instruksi dari pimpinan (Bupati-red), daerah layak anak ini memang menjadi bagian dari program Pemerintah Pusat,” kata dia.

Rencananya untuk satu titik MCK sekolah yang dibangun akan dilengkapi empat sampai enam ruangan toilet dengan anggaran sebesar Rp 150 hingga Rp 200 juta per titiknya.

Untuk diketahui, kebradaan sarana MCK sangatlah penting di sekolah. Namun saat ini keberadaannya masih belum layak digunakan oleh pelajar. Sebab, jumlah toilet yang tersedia tidak ideal jika dibandingkan dengan jumlah siswa.

Beradasarkan data yang diterima dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, sesuai standar pelayanan pendidikan toilet untuk siswa dan siswi di sekolah harus dipisah dan ketersediaan jumlahnya pun harus diperhatikan dengan perbandingan 1 WC untuk 25 siswi dan 1 WC untuk 40 siswa. Bahkan lebih parahnya lagi, masih ada beberapa sekolah yang hingga kini ternyata belum dilengkapi dengan sarana tersebut. (BC)

Pos terkait