Viral Video Kericuhan di Deltamas, Polisi: Bukan dengan Ormas, Tapi Ahli Waris

Screenshoot rekaman video terkait kericuhan antara seorang warga dengan sejumlah petugas Satuan Pengamanan (Satpam) di sebuah proyek pembangunan di kawasan Kota Deltamas, Desa Pasir Ranji, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
Screenshoot rekaman video terkait kericuhan antara seorang warga dengan sejumlah petugas Satuan Pengamanan (Satpam) di sebuah proyek pembangunan di kawasan Kota Deltamas, Desa Pasir Ranji, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan kericuhan antara seorang warga dengan sejumlah petugas Satuan Pengamanan (Satpam) di sebuah proyek pembangunan di kawasan Kota Deltamas, Desa Pasir Ranji, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berupaya menghentikan alat berat yang tengah beroperasi. Aksi pria itu kemudian mendapat perlawanan dari puluhan Satpam. Situasi semakin memanas hingga polisi yang berada di lokasi harus mengeluarkan tembakan peringatan untuk melerai kericuhan.

Bacaan Lainnya

Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Mustofa, menjelaskan bahwa narasi yang beredar di media sosial, yang menyebut keterlibatan organisasi masyarakat (ormas), tidak benar. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pria yang menghentikan proyek tersebut adalah orang yang mengaku sebagai ahli waris tanah.

BACA: Diminta Kelola Kebersihan, Sampah dan Keamanan, Penghuni Cluster di Deltamas Ramai-ramai Lakukan Penolakan

“Bukan unjuk rasa sebenarnya. Bermula dari peristiwa ada pembangunan kemudian ada salah satu dari ahli waris mencoba menghentikan proses pembangunan,” ujar Mustofa, Kamis (15/05).

Menurut Mustofa, proyek pembangunan di kawasan Deltamas tersebut dijaga oleh Satpam untuk memastikan keamanan. Namun, konflik terjadi ketika seorang pria, yang mengaku sebagai suami dari ahli waris tanah tersebut, mencoba menghentikan proses pembangunan.

“Pembangunannya di Deltamas. Delta Mas mengamankan pembangunan dengan menempatkan security. Kemudian di objek yang sedang dibangun, ada keluarga yang mengaku sebagai ahli waris daripada tanah tersebut. Dia mencoba menghentikan itu,” jelasnya.

Mustofa menambahkan bahwa konflik antara pihak Delta Mas dan ahli waris ini sudah berlangsung cukup lama. Puncaknya terjadi saat pihak Delta Mas memulai pembangunan di atas lahan yang diklaim oleh ahli waris. Kedua belah pihak bahkan telah saling melaporkan ke pihak berwenang terkait dugaan penyerobotan tanah dan perbuatan tidak menyenangkan.

“Saling lapor itu berkaitan dengan penyerobotan tanah dan perbuatan tidak menyenangkan,” terang Mustofa.

Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani oleh Polres Metro Bekasi. Satu warga yang terlibat dalam penghentian proyek pembangunan telah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Kebetulan pas di situ ada anggota kami yang lewat, makanya diamankan ke Polres. Yang kita amankan satu orang. Sudah kita bawa ke kantor Polres Metro Bekasi. Prinsipnya kita menangani perkara,” pungkasnya. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait