BERITACIKARANG.COM, CIBITUNG – Proyek pembangunan Underpass Cibitung ditargetkan rampung akhir tahun 2021 sehingga pada awal tahun 2022 sudah dapat dinikmati masyarakat.
“Saat ini sudah mulai dikerjakan, mulai konstruksi dengan target 20 bulan kerja jadi akhir tahun 2021 sudah selesai dan segera beroperasi,” kata Kasubbid Infrastruktur dan Prasarana Wilayah pada Bappeda Kabupaten Bekasi, Fuad Hasan, Kamis (28/11).
Fuad mengatakan Underpass Cibitung yang dikerjakan Kementerian Perhubungan itu memiliki lebar 37 meter dan terbagi atas dua jalur dengan panjang 400 meter yang membentang dari sisi selatan ke utara.
“Karakteristik Underpass Cibitung ini hampir sama dengan Underpass Tambun kalau melihat dari perencanaan fisiknya,” kata dia.
Keberadaan Underpass Cibitung di dekat Stasiun Cibitung itu diharapkan mampu mengurangi kemacetan arus lalu lintas dari dua sisi mengingat padatnya volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut.
“Daerah itu merupakan permukiman padat penduduk dari perkampungan dengan gang sempit hingga puluhan perumahan ada di wilayah tersebut,” katanya.
Fuad mengaku setiap hari kendaraan yang melintasi rel kereta api di Jalan Bosih Raya, Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung itu mencapai ribuan unit bahkan saat jam berangkat dan pulang kerja kerap menimbulkan kemacetan hingga satu kilometer lebih.
“Akibat perlintasan sering ditutup saat kereta melintas apalagi nanti kalau DDT (double-double track/jalur ganda) sudah berfungsi pasti makin crowded,” ucapnya.
Pembangunan underpass ini diprediksi menghabiskan anggaran sebesar Rp125 miliar yang bersumber dari pemerintah pusat sementara pemerintah daerah bertugas membebaskan lahannya.
“Sudah kita selesaikan dalam dua tahun anggaran, tahun 2015 sebesar Rp47 miliar dan tahun 2016 sebesar Rp41 miliar, totalnya Rp88 miliar untuk pembebasan lahan underpass dengan inilah 65 bidang dan luas mencapai 6.061 meter persegi,” ungkapnya. (BC)