Tradisi Nadran Nelayan Tarumajaya Jadi Gambaran Keanekaragaman Adat dan Budaya di Kabupaten Bekasi

Rombongan para nelayan bersama masyarakat dan pengunjung lainnya berangkat untuk melarungkan sesaji yang telah disiapkan ke laut lepas Pantai Tarumajaya, Minggu (29/01).
Rombongan para nelayan bersama masyarakat dan pengunjung lainnya berangkat untuk melarungkan sesaji yang telah disiapkan ke laut lepas Pantai Tarumajaya, Minggu (29/01).

BERITACIKARANG.COM, TARUMAJAYA – Tradisi Nadran atau syukuran yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya oleh masyarakat khususnya para nelayan dari pesisir utara Kabupaten Bekasi, berhasil menyedot perhatian dari semua pihak. Tak ayal pada gelaran syukuran para nelayan tahun ini berlangsung sangat khidmat dan meriah.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Razhanul Ulum yang mewakili Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil Secara langsung membuka prosesi Syukuran Enam Muara ini, sekaligus melepaskan rombongan para nelayan bersama masyarakat dan pengunjung lainnya untuk melarungkan sesaji yang telah disiapkan ke laut lepas Pantai Tarumajaya.

Bacaan Lainnya

Ruzhanul memberikan apresiasi atas berlangsungnya kegiatan yang dilandaskan atas wujud rasa syukur dari para nelayan atas hasil laut yang masih terus menjadi tonggak hidup para nelayan di Kabupaten Bekasi dengan melalui cara adat dan budayanya.

“Hari ini adalah syukur laut sebagai wujud rasa syukur nelayan, dimana setiap pesisir atau pangkalan ikan itu pasti ada upacara adat syukur laut atau syukur nelayan. Ini sebagai bukti umat beriman bahwa jika mendapatkan anugerah dan rezeki harus bersyukur kepada Yang Maha Kuasa, supaya nikmat dan anugerahnya ditambah. Jadi saya sangat mendukung syukur laut nelayan di Kabupaten Bekasi,” ucap Ruzhanul di TPI Pal Jaya, Minggu (29/01).

Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan yang ikut mendampingi Wagub Jabar sangat antusias mengikuti proses syukuran laut dari para nelayan yang tergabung dari enam muara sekaligus. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi kunjungan pertamanya ke Desa Segarajaya yang menjadi wilayah pesisir utara di Kabupaten Bekasi usai dilantik sebagai Pj Bupati Bekasi sekira 6 bulan lalu.

Dani menyampaikan, sebagai pemimpin daerah dirinya merasa takjub dengan adat dan budaya yang masih terus lestari di Kabupaten Bekasi yang setiap kegiatannya mengandung nilai kekompakan dan gotong royong antar masyarakat maupun dengan pihak terkait lainnya.

“Iya adat, budaya maupun tradisi ini harus tetap dijaga dan dipelihara, karena ada kearifan lokal disitu ada nilai-nilai yang penting terkandung didalamnya. Karena dengan tradisi seperti ini masyarakat terus diingatkan bahwa rezeki yang diterimanya, kesehatan dan keselamatan di laut itu merupakan anugerah dari Tuhan dan itu harus disyukuri dan mereka mengekspresikannya melalui acara ini,”kata Dani Ramdan.

Dirinya juga menilai bahwa tradisi nadran Tarumajaya seperti ini merupakan upaya masyarakat pesisir khususnya para nelayan untuk terus menjaga hubungan yang bukan hanya dengan sesama manusia dan alam melainkan juga terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Adapun enam muara yang tergabung dalam syukuran laut ini diantaranya, Muara Sungai Tawar, Muara Pal Jaya, Muara Sungai Niri Muara Sungai Karatan, Muara Sungai Rindu dan Muara Sungai Jingkem.

Sementara itu Camat Tarumajaya, Dede Mauludin menambahkan, tradisi nadran atau larung sesaji ini merupakan bagian dari adat dan budaya yang mengandung nilai spiritual yang masih lestari di Tarumajaya.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kegiatan nadran Tarumajaya kali ini terasa spesial karena dihadiri secara langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Pj Bupati Bekasi dan didukung oleh Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta, hingga disupport oleh pihak swasta sehingga acara syukuran nelayan kali ini berlangsung sangat nyaman, aman, dan meriah.

“Alhamdulillah hajat dari para nelayan ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan yang jauh lebih penting adalah dengan kegiatan dan kunjungan ini masyarakat khususnya para nelayan dapat jauh lebih semangat menjalani hidupnya yang bergantung pada laut dan dari sisi kesejahteraannya pemerintah terkait mulai dari pemda hingga pemprov juga sudah tahu potensi yang perlu digali,” ujarnya.

Dirinya juga berharap, disamping sebagai kegiatan budaya masyarakat, kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya yang dapat mengembangkan sektor ekonomi pariwisata di wilayah Tarumajaya. Sehingga pada akhirnya output yang akan didapat adalah untuk meningkatkan sisi positif dari perekonomian masyarakat sekitar. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait