BERITACIKARANG.COM, TARUMAJAYA – Warga Desa Segara Makmur, Kecamatan Tarumajaya mengeluhkan buruknya infrastruktur jalan penghubung antara Kabupaten Bekasi dan Jakarta Utara. Sejak satu tahun terakhir, kondisi jalan mengalami kerusakan parah seperti berlubang dan jalan beton yang patah. Kondisi jalan kian diperparah dengan adanya proyek galian pipa yang hingga kini belum terselesaikan.
BACA : Kabupaten Bekasi Raih Predikat Kabupaten Terbaik Kategori Infrastruktur?
Informasi yang BERITACIKARANG.COM himpun, kerusakan jalan kerap menimbulkan kemacetan dan mengancam keselamatan warga. Dalam kurun satu tahun, sedikitnya ada enam warga yang meninggal dunia akibat kerusakan jalan tersebut. Kerusakan jalan juga diperkirakan menghambat ekonomi masyarakat lantaran sejumlah pegawai kerap terlambat sampai ketempatnya bekerja akibat terjebak kemacetan.
Salah seorang warga setempat yang berprofesi sebagai tukang ojek, Abdul Rahman membenarkan hal itu. “Ya sering bangat macetnya. Ini akibat kerusakan jalan, pendapatan saya juga jadi berkurang. Aturan saya narik sehari enam kali ini kan paling bisa empat kali soalnya kan macet, trus banyak yang kecelakaan juga ada enem yang meninggal, yang jatoh mah banyak banget” kata dia, Kamis (03/11).
Terpisah, Kepala Desa Segara Makmur, Agus Sofyan menjelaskan bahwa pihaknya telah melaporkan kerusakan jalan yang diperkirakan mencapai panjang 2 KM itu. Namun hingga kini tidak ada realisasi dari Pemerintah Kabupaten Bekasi
“Kita memang sudah menyampaikan kepada Bina Marga agar jalan ini segera diperbaiki sudah tiga kali kita melayangkan surat, tetapi tidak ada tanggapan. Ini kan kasian mayarakat terkena dampaknya, sudah banyak yang kecelakaan akibat jalan rusak bahkan sudah enam orang meninggal,’ kata Agus Sofyan.
Ia pun mengancam akan melakukan aksi demo dengan memblokir jalan tersebut jika ruas jalan penghubung antara dua provinsi yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat itu tidak kunjung diperbaiki. (PONG)