Serangan Fajar ‘Lumrah’ di Cikarang? Segini Besaran Uangnya untuk Satu Suara

Uang terkumpul hasil serangan fajar di Cikarang, Kabupaten Bekasi | Foto: istimewa
Uang terkumpul hasil serangan fajar di Cikarang, Kabupaten Bekasi | Foto: istimewa

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Pemilu 2024 di Cikarang, Kabupaten Bekasi ternyata tidak lepas dari money politics atau politik uang. Jelang hari H pencoblosan Presiden dan Wakil Presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinisi dan DPRD Kabupaten/Kota para tim sukses (timses) bergerilya mendatangi warga sambil memberikan ‘serangan fajar’.

Serangan fajar sendiri merupakan praktik politik uang yang erat dengan kesan membeli suara pemilih. Berdasarkan informasi yang diperoleh BeritaCikarang.com, besaran nilai serangan fajar di Kabupaten Bekasi variatif, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp100 ribu.

Bacaan Lainnya

BACA: Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pemilu di Kabupaten Bekasi Rendah

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Bekasi, Khoirudin mengatakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bekasi gencar mensosialisasikan bahwa praktik ini merupakan pelanggaran.

Pihaknya bahkan meminta masyarakat untuk melapor jika menemukan serangan fajar. Menurutnya, pemberian uang itu masuk dalam pelanggaran Pemilu karena tergolong money politics.

“Laporkan saja, kami siap menindaknya untuk menyukseskan Pemilu 2024,” kata Khoerudin, Jum’at (16/02).

Salah seorang warga Kabupaten Bekasi yang meminta namanya dirahasikan mengatakan, besaran serangan fajar yang berasal dari timses caleg di lingkungan tempat tinggalnya ada yang nilainya Rp25 ribu, Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.

“Kemarin dapat amplop dari 3 caleg sama paket sembako. Ya udah aku coblos semuanya aja. Nggak apa-apa nggak sah juga kak, yang penting amanah,” katanya.

Menurutnya praktik money politics sudah dianggap biasa oleh warga di lingkungan tempat tinggalnya saat masa pemilu. Warga sendiri kata dia sudah sangat mengharapkan dan menginginkan adanya serangan fajar.

“Ga ada uang ga ada suara, kecuali calegnya kenal dekat. Gitu kira-kira istilahnya kak,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan warga lainnya, DO. Ibu rumah tangga dengan 1 anak ini mengaku baru mendapat serangan fajar beberapa jam sebelum pencoblosan yang dititipkan tim sukses caleg kepada tetangganya.

Dia dan keluarga mendapat total 8 amplop dari 2 caleg berbeda yang berisi masing-masing sebesar Rp50 ribu dan Rp100 ribu. “Kalo nyoblos mah ke yang isi amplopnya gedean lah,” akunya.

Dikonfirmasi, salah satu caleg di Kabupaten Bekasi yang namanya tertera dalam amplop serangan fajar mengelak jika telah melakukan money politics untuk memuluskan langkahnya menjadi anggota legislatif.

“Waduh bang saya gak bagi-bagi amplop bang. Apalagi, itu ada tulisan begitu (nama caleg, partai dan nomor urut-red). Saya calon mah cuma modal nekad bang, bikin banner juga seadanya. Kita mah jualan rencana kerja aja kedepannya bang, yang kiranya bisa ada manfaatnya,” kata dia. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait