BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi mengklasifikasikan ribuan ruang kelas di wilayahnya dalam rusak. Dari ribuan ruang kelas sekolah yang rusak tersebut didominasi berada di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
BACA : Percepat Pembangunan Sekolah Rusak, Pemkab Bakal Panggil Seluruh Kepala Sekolah SD
“Setelah kami data semua sekolah, ternyata hampir ribuan ruang kelas SD dan SMP dalam kondisi rusak kondisi rusak. Fenomena kerusakan itu terjadi hampir di 23 Kecamatan,” ujar Kepala Dinas Kependidikan Kabupaten Bekasi, MA Supratman.
Walaupun rusak, kata dia, hampir sebagian besar kelas yang rusak masih digunakan untuk proses belajar mengajar. Kondisi kelas rusak ringan untuk jenjang SD ada sekitar 3.220 kelas, rusak sedang 530 kelas, rusak berat sekitar 333 kelas dan rusak berat 290 kelas.
“Untuk ruang kelas rusak kelas yang berada dalam kondisi baik berjumlah 938 ruang kelas,” ucapnya.
Sedangkan untuk jenjang SMP, ruang kelas terdata antara lain rusak ringan sebanyak 1.029 kelas, rusak sedang 122 kelas, rusak berat 98 kelas dan rusak total sebanyak 101 kelas . Sementara ruang kelas dalam kondisi baik dan layak sebanyak 420 kelas.
“Data ruang kelas rusak dari tingkat SD hingga SMP itu tercatat hingga Desember 2017 lalu ” ungkapnya.
Meski demikian, kata dia, tidak menutup kemungkinan jumlah sekolah yang rusak untuk saat ini sudah berkurang mengingat sudah ada perbaikan yang telah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi melalui APBD 2017.
“Sementara untuk data sekolah yang telah diperbaiki oleh Dinas PUPR hingga saat ini kita belum menerimanya,” kata dia.
Supratman menjelaskan, ruang kelas yang rusak tersebut akibat banyak faktor, mulai dari sekolah yang sudah tua. Selain itu, ada sebagian sekolah yang tergerus akibat banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu.
“Bangunan sekolah itu ada yang dibangun tahun 1980, dan belum pernah direhab total, melainakn hanya rehab kecil saja pada bagian tertentu,” jelasnya.
Supratman mengakui untuk memperbaiki secara keseluruhan membutuhkan anggaran besar.
Untuk itu, pihaknya masih koordinasi dengan intansi terkait dan berharap pemerintah pusat membantu perbaikan sekolah rusak di Kabupaten Bekasi. “Selain dari anggaran daerah, perbaikan juga harus dibantu oleh pemerintah pusat,” tegasnya. (BC)