Reses di Cikarang Utara, Saeful Islam Sampaikan Pentingnya Keberadaan Bank Sampah

Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bekasi VII, Saeful Islam, menggelar kegiatan reses Masa Sidang ke III Tahun 2025 di Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara. Dalam pertemuan tersebut, Saeful Islam menampung berbagai aspirasi masyarakat, salah satunya terkait pemberdayaan ekonomi melalui pengelolaan sampah.
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bekasi VII, Saeful Islam, menggelar kegiatan reses Masa Sidang ke III Tahun 2025 di Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara. Dalam pertemuan tersebut, Saeful Islam menampung berbagai aspirasi masyarakat, salah satunya terkait pemberdayaan ekonomi melalui pengelolaan sampah.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bekasi VII, Saeful Islam, menggelar kegiatan reses Masa Sidang ke III Tahun 2025 di Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara. Dalam pertemuan tersebut, Saeful Islam menampung berbagai aspirasi masyarakat, salah satunya terkait pemberdayaan ekonomi melalui pengelolaan sampah.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyoroti pentingnya pengelolaan sampah berbasis komunitas dengan mendirikan Bank Sampah. Menurutnya, Bank Sampah dapat menjadi solusi konkret untuk mengatasi persoalan sampah yang semakin mengkhawatirkan di Kabupaten Bekasi.

Bacaan Lainnya

“Bank Sampah ini sebenarnya salah satu langkah yang bisa kita lakukan untuk menghadapi kedaruratan sampah di daerah kita. Selama ini kita hanya fokus pada penanganan di hulu, padahal seharusnya kita mulai dari hilir. Dengan begitu, TPA Burangkeng nantinya hanya akan menerima residu,” ujar Saeful Islam, Sabtu (06/09).

BACA: Revolusi Sampah di Kabupaten Bekasi: Desa Cibuntu Punya Insinerator Ramah Lingkungan

Ia pun mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi untuk lebih aktif melakukan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah kepada masyarakat. Sosialisasi ini, menurutnya, penting agar masyarakat dapat memahami perbedaan antara sampah organik, anorganik, sampah bernilai ekonomis, dan non-ekonomis.

“Pemahaman seperti ini harus terus disampaikan kepada masyarakat. Dengan begitu, mereka bisa memilah dan mengelola sampah dengan lebih baik. Selain itu, edukasi ini juga bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan sehingga harus didukung dengan kebijakan anggaran,” tambahnya.

Selain aspek edukasi, Saeful Islam juga menyoroti pentingnya dukungan sarana dan prasarana untuk Bank Sampah yang sudah beroperasi. Ia menyebutkan perlunya bantuan seperti baktor (motor roda tiga), alat timbang, dan fasilitas lainnya agar operasional Bank Sampah lebih optimal.

“Pemerintah Daerah perlu memberikan perhatian lebih terhadap sarana pendukung Bank Sampah. Misalnya, menyediakan baktor atau alat timbang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Ini perlu kita dorong bersama,” tegas anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi tersebut.

Sementara itu, Giarto, warga Perumahan Villa Mutiara 2 RT 18 RW 08, Desa Sukasejati, Kecamatan Cikarang Selatan, menyampaikan bahwa Bank Sampah di wilayahnya telah berdiri sejak tahun 2023. Namun, hingga kini operasional Bank Sampah tersebut masih terkendala minimnya fasilitas.

“Saat ini kami hanya menggunakan gerobak dorong untuk mengangkut sampah yang disetorkan warga. Kalau ada baktor, tentu akan jauh lebih efisien dari segi waktu dan tenaga,” ungkap Giarto.

Ia berharap melalui reses ini Saeful Islam dapat menjembatani aspirasi warga agar bantuan berupa baktor dapat terealisasi. “Usulan ini sudah kami sampaikan. Mudah-mudahan bisa segera diwujudkan,” tambahnya. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait