BERITACIKARANG.COM, CIKARANG TIMUR — Ratusan pemain sepakbola muda berbakat di Kabupaten Bekasi berkompetisi memperebutkan kesempatan emas untuk bergabung dalam program pembinaan di akademi sepakbola Levante Spanyol. Persaingan ratusan pesepak bola muda berbakat itu digelar selama dua hari di Stadion Wibawa Mukti, Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur.
Program kerja sama antara PSSI Kabupaten Bekasi dan akademi sepakbola Levante disambut baik oleh Kepala Dinas Budaya, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha. Ia menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk mengembangkan talenta pesepakbola usia 14 dan 15 tahun. “Ini suatu program untuk meningkatkan talenta atlet pesepakbola muda kita,” ujarnya, Senin (07/07).
Dari ratusan peserta yang berlaga, hanya empat pemain muda terbaik yang akan mendapatkan beasiswa penuh untuk berlatih di akademi Levante Spanyol. Iman berharap keempat pemain yang terpilih nantinya dapat menjadi tulang punggung sepak bola Kabupaten Bekasi, bahkan hingga ke tingkat nasional. “Sebelumnya satu pemain dari Bekasi telah berlatih di Spanyol, dan kini empat pemain terbaik akan menyusul. Kita berharap mereka bisa membawa nama baik daerah dan negara,” tambahnya.
BACA: Kabupaten Bekasi Gaungkan Sepakbola Usia Dini
Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Bekasi, Hamun Sutisna, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program terobosan untuk mengembangkan potensi pesepakbola muda di wilayahnya. Ia menyebut kerja sama dengan Levante sebagai langkah strategis dalam pembinaan atlet muda. “Sebelumnya kami pernah mengirimkan salah satu pemain berbakat, Karsa Sureza, untuk berlatih selama dua minggu di Levante. Hasilnya sangat memuaskan, dan kami ingin lebih banyak lagi anak-anak berbakat yang mendapat kesempatan serupa,” kata dia.
Hamun juga menegaskan bahwa proses seleksi dilakukan secara independen oleh tim dari akademi Levante tanpa intervensi dari pihak Askab PSSI Kabupaten Bekasi. “Coach dari Spanyol yang akan menentukan siapa yang layak mendapatkan beasiswa. Kami tidak ikut campur dalam proses seleksi ini,” jelasnya.
Kerja sama ini disebut sebagai yang pertama di Indonesia, di mana klub Spanyol langsung memberikan coaching clinic dan talent identification kepada pemain muda lokal. “Ini adalah langkah besar bagi sepak bola Kabupaten Bekasi. Kami berharap program ini terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi perkembangan sepak bola daerah,” tambah Hamun.
Sementara itu Daniel Pastor, Direktur Pelatihan Internasional akademi sepakbola Levante Spanyol, turut hadir dalam acara tersebut. Ia mengaku terkesan dengan semangat dan bakat yang ditunjukkan oleh para pemain muda Bekasi. “Saya melihat anak-anak sangat excited mengikuti program ini. Banyak talenta yang luar biasa di Bekasi, dan kami ingin lebih banyak lagi menemukan pemain berbakat untuk Levante,” kata Pastor.
Namun, Pastor juga menyoroti perbedaan mendasar antara pemain Indonesia dan Spanyol, terutama dari segi intensitas latihan. Menurutnya, pemain Indonesia cenderung bermain dengan ritme yang biasa selama sesi latihan, sedangkan di Spanyol, para pemain selalu berusaha memberikan performa terbaik dengan kecepatan dan eksplosivitas yang tinggi. “Kami datang ke sini untuk memberikan sesuatu yang berbeda melalui program pelatihan yang kami terapkan,” jelasnya.
Pastor menekankan bahwa potensi besar di Bekasi perlu digali lebih dalam. Ia berharap di masa depan program pelatihan Levante dapat berlangsung lebih lama agar manfaatnya semakin maksimal. “Waktu dua hari ini tidaklah cukup. Kami berharap ke depannya bisa hadir lebih lama sehingga potensi-potensi di Bekasi bisa dikembangkan dengan baik,” tutupnya. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS