PJT II Diminta Tambah Debit Air ke Saluran Irigasi Kabupaten Bekasi

Dampak fenomena El Nino, ribuan hektar lahan pertanian di Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi alami kekeringan
Dampak fenomena El Nino, ribuan hektar lahan pertanian di Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi alami kekeringan

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi minta Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II  untuk meningkatkan pengiriman air dengan menambah debit air yang digelontorkan ke saluran irigasi untuk mengairi areal persawahan.

Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dodo Hadi Triwardoyo mengatakan pihaknya telah melayangkan surat permohonan penambahan debit air kepada PJT II.

Bacaan Lainnya

BACA: El Nino Bikin Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Kabupaten Bekasi Kekeringan

Berdasarkan pemetaan, sedikitnya 3.704 hektar lahan pertanian di wilayahnya mengalami kekeringan disebabkan pasokan air dari saluran irigasi yang kurang maksimal. Selain itu normalisasi dan pompanisasi juga terus dilakukan dan dimonitoring.

“Ya kita juga terus melakukan update data, identifikasi dan mitigasi kekeringan di lahan pertanian di Kabupaten Bekasi. Kita juga melakukan penyelamatan pertanaman padi atau standing crop dengan mengerahkan pompa air yang tersedia,” kata Dodo, Jum’at (08/09).

BACA: MUI Kabupaten Bekasi Ajak Warga Salat Istisqa

Selain itu, Dodo mengatakan pihaknya juga telah mendorong para petani di wilayahnya untuk melakukan program percepatan tanam melalui penyuluhan. Hasilnya, kondisi kekeringan lahan pertanian yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Bekasi sudah terlihat berkurang.

“Selain bertambah juga ada beberapa yang berkurang luas kekeringannya, seperti Tambun Utara, Babelan, Pebayuran dan Setu. Hal ini karena adanya pompanisasi dan normalisasi serta pembersihan sampah di saluran irigasi,” tuturnya.

Selain dengan PJT II, Dodo menjelaskan pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi untuk melakukan upaya-upaya tersebut.

BACA: Keroyokan Atasi Kekeringan di Kabupaten Bekasi

Bahkan tim lapangan seperti penyuluh pertanian, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta para petani terus bekerjasama ikut menanggulangi dampak kekeringan.

“Kita terus menggerakkan tim di lapangan untuk pembersihan sampah dan eceng gondok di saluran sekunder. Kemudian gilir giring distribusi air juga dilakukan,” ucapnya.

Dodo menambahkan, kedepan Pemerintah Kabupaten Bekasi juga akan ada rencana penanganan pasca kekeringan. Yakni dengan menyalurkan bantuan benih padi kepada petani yang terdampak.

“Karena itu ke depan perlu adanya Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) agar para petani ini bisa diasuransikan jika mengalami kegagalan panen,” kata dia. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait