Pinus Kabupaten Bekasi Kampanyekan Musang Sebagai Hewan Peliharaan

Anggota Pinus Kabupaten Bekasi saat mengikuti gathering Pecinta Musang di area Taman Sehati, Komplek Stadion Wibawamukti, Kelurahan Sertajaya, Cikarang Timur, Minggu (26/11).
Anggota Pinus Kabupaten Bekasi saat mengikuti gathering Pecinta Musang di area Taman Sehati, Komplek Stadion Wibawamukti, Kelurahan Sertajaya, Cikarang Timur, Minggu (26/11).

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG TIMUR –  Kabupaten Bekasi memiliki komunitas pecinta musang yang tergabung dalam Pecinta Musang (Pinus) Kabupaten Bekasi.

Komunitas yang berada di bawah naungan Perkumpulan Pecinta Pelestari Musang Indonesia (P3MI) ini berdiri sejak tahun 2017 dan telah memiliki ratusan orang anggota.

Bacaan Lainnya

BACA: Ikut Cat’s Festival 2021, Warga Cikarang Ramai-ramai Pelihara Kucing Saat Pandemi

Ketua Pinus Kabupaten Bekasi, Sutrisno mengatakan musang adalah binatang malam yang terkenal liar dan galak. Bahkan dianggap sebagian oleh sebagian masyarakat sebagai hama.

Padahal, sama dengan seperti hewan yang sering menjadi peliharaan lainnya, hewan omnivora ini juga dapat jinak dan menjadi teman manusia seperti kucing, anjing dan lainnya.

“Saya sendiri ada tiga, jenis musang pandan ya ini endemic Indonesia. Semuanya jinak,” kata Sutrisno, saat ditemui disela-sela gathering Pinus Kabupaten Bekasi di Taman Sehati, Komplek Stadion Wibawamukti, Kelurahan Sertajaya, Cikarang Timur, Minggu (26/11).

Untuk itu, ia bersama komunitasnya terus berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat untuk merubah pandangan tentang musang dari hewan galak dan liar menjadi hewan peliharaan.

Upaya itu dilakukan dengan menggelar pertemuan atau gathering di ruang-ruang terbuka publik hingga pusat perbelanjaan secara berkala.

“Untuk pertemuan kita rutin dua mingguan ya, tetapi memang jarang bisa kumpul semua. Kecuali kalau ada event besar karena memang anggota Pinus Kabupaten Bekasi itu kan mayoritas pekerja,” kata dia.

Sutrisno mengaku, dsbanding memelihara hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan lainnya, memelihara musang jauh lebih mudah. Selain biaya pakannya ekonomis, kotorannya pun tidak bau.

“Kotorannya tidak bau, karena mereka ini kan konsumsinya buah-buahan ya, pisang, papaya, dan lainnya. Sesekali kadang memang dikasih kepala ayam atau sejenis makanan kucing dan anjing,” kata dia.

Dia berharap dengan kampanye yang dilakukan Pecinta Musang Kabupaten Bekasi kedepannya semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk memelihara dan melestarikan habitat binatang tersebut di wilayahnya. Kemudian, perburuan liar terhadap musang pun dapat berkurang. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait