BERITACIKARANG.COM, PEBAYURAN – Sebanyak 16 rumah dan satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran bakal direlokasi untuk memudahkan alat berat melakukan perbaikan tanggul Sungai Citarum.
Kepala Desa Sumberurip, Jajang Sujai mengatakan, relokasi belasan bangunan tersebut dilakukan agar alat berat bisa mencapai titik tanggul yang akan diperbaiki. Karena untuk mencapai tanggul kritis harus melalui rumah warga.
“Untuk sementara alat berat belum bisa masuk. Karena urusan dengan warga belum diselesaikan. Khawatirnya warga enggak terima, soalnya kalau alat masuk pastinya nginjak tanah warga,” katanya, Jum’at (23/12).
Dia mengatakan, 16 bangunan tersebut belum diketahui apakah akan dibongkar atau tidak. Namun yang pasti, kata Jajang, alat berat membutuhkan tempat saat perbaikan tanggul dimulai.
“16 bangunan itu enggak di satu titik. Jadi kira-kira buat manuver alat berat aja. Untuk kelanjutannya tergantung Pemkab Bekasi, apakah bangunan itu akan dibongkar atau seperti apa,” ucapnya.
Warga yang tinggal di 16 rumah itu sampai saat ini belum tahu kapan tempat tinggalnya akan direlokasi. Termasuk soal ganti rugi yang akan diterima warga.
“Sembilan hari yang lalu dari Bappeda, BBWSC, Tarkim, Dinas Pertanian dan Plt Bupati Bekasi (berkoordinasi) di rumah saya. Jadi intinya rumah itu akan dibebaskan. Cuma warga belum tahu sampai kapan atau berapa hari lagi dibereskan terkait ganti ruginya,” ungkap Jajang.
Soal berapa nilai ganti rugi yang diterima warga terdampak perbaikan tanggul Sungai Citarum, kata Jajang, belum diketahui besarannya. “Tim appraisal sudah mendata, tapi untuk harga belum diputuskan. Kita menunggu saja, kalau secara administrasi kami Pemdes Sumberurip sudah siap,” katanya. (BC)