BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Memasuki pekan ketiga Ramadhan 2016, sejumlah pedagang timun suri di jembatan pintu Air Kalimalang, Kp. Pasir Limus, Desa Wangun Harja, Kecamatan Cikarang Utara mengaku mulai sepi pembeli.
Salah seorang pedagang, Mpok Eci (44) mengaku penjualannya ramai hanya saat awal Ramadan. “Sekarang mah sepi pembelinya, minggu lalu seminggu bisa 4 ton tetapi sekarang satu ton saja sulitnya bukan main. Ramainya cuma di awal puasa,” kata Eci, Rabu (22/06).
Perempuan yang mengaku selalu berjualan timun suri di lokasi itu sejak 4 tahun lalu saat bulan puasa tiba, mengaku dibanding dengan awal puasa omsetnya saat ini menurun. “Kalo kemarin-kemarin sehari bisa dapet 400 sampe 600 ribuan. Sekarang mah dapet 200 ribu juga udah alhamdulillah,” ucapnya.
Ia menduga hujan yang kerap turun beberapa hari belakang ini menjadi pemicu pembeli tidak mengkonsumsi timun suri. “Ditambah lagi sekarang kan hitungannya tanggal tua juga,” katanya.
Pedagang timun suri lainnya, Maman (35) juga mengeluhkan hal yang sama. Dengan kondisi ini, ia memperkirakan pendapatannya tidak seperti di tahun 2015 lalu.
“Tahun lalu selama puasa habis 20 ton tapi kalau sekarang paling hanya sekitar 10 ton,” kata Maman.
Eci dan Maman, menjual timun suri dengan harga variatif. Harga Timun Suri ukuran kecil dihargai Rp. 5000 sedangkan ukuran paling besar dihargai Rp. 25.000. Timun suri itu, diakuinya didapatkan dari sejumlah petani di Karawang. (DB)