BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup telah menerjunkan tim untuk menginvestigasi pencemaran Kali Ramsi. Hasil penelusuran itu nantinya akan dikaji bersama tim penegakkan hukum terpadu (Gakkumdu).
“Kami berkomitmen untuk mendalami dan menelusuri sumber pencemarnya dan mengambil langkah untuk menghentikan pencemaran tersebut,” kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Eman Sulaeman, Kamis (04/11).
Eman Sulaeman mengklaim telah menerjunkan tim untuk menginvestigasi pencemaran Kali Rasmi. Dinas Lingkungan Hidup akan berupaya mengindentifikasi sumber pencemarannya sehingga akan ada langkah yang bisa diambil untuk menghentikan pencemaran tersebut.
“Tim sudah bergerak menelusuri asal dari limbah itu. Jadi memang kan buangannya tidak bukan di titik itu melainkan di lokasi lain jadi sedang ditelusuri. Termasuk kami tengah mencari dokumen-dokumen yang sebelumnya tentang temuan ini,” ucap dia.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan penampakan kali yang penuh busa. Busa berwarna putih bak awan berarak itu menutupi seluruh kali. Selain berbusa, air juga hitam dan berbau. Bahkan, air di kali irigasi tersebut juga membuat gatal.
Berdasarkan penelusuran, peristiwa yang viral di Facebook itu terjadi di Kali Rasmi, Kp. Pelaukan, Desa Karangsetia, Kecamatan Karangbahagia. Tumpukan busa itu muncul pada Selasa (02/11) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.
Kendati tidak digunakan untuk Mandi Cuci dan Kakus (MCK), ada ratusan hektar lahan pertanian warga yang mengandalakan aliran kali tersebut sebagai pengairan sawah mereka.
Camat Karangbahagia, Karnadi mengatakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi telah melakukan pengambilan sampel air Kali Rasmi. Hingga kini pihaknya masih menunggu hasil penelitian laboratorium, kandungan apa yang ada di aliran kali tersebut.
“Saya dapat informasi, pengambilan sample air sudah dilakukan di tahun 2019. Jadi sampai saat ini karena kami tidak memiliki kewenangan kami juga tidak mengetahui apakah kandungan air di kali tersebut memiliki kandungan limbah B3 atau tidak. Kami masih menunggu hasil uji lab yang dilakukan instansi terkait, untuk mengetehaui kandungan apa saja yang ada di aliran kali tersebut,” kata Karnadi, Rabu (03/11).
Secara kasat mata, menurut dia tumpukan busa bak awan berarak yang muncul di aliran Kali Rasmi disebabkan derasnya aliran air yang jatuh dari pintu air. “Jadi air jatuh dari pintu air itu cukup deras sehingga mengeluarkan busa,” kata dia. (BC)