BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan ketersediaan sarana sanitasi di sekolah jelang diberlakukannya kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka tahun depan. Kesiapan infrastruktur penunjang ini dinilai perlu untuk memastikan sekolah berlangsung dengan adaptasi kebiasaan baru.
BACA: Belajar Tatap Muka Siap Diberlakukan di Kabupaten Bekasi
“Saat ini Kabupaten Bekasi dalam rangka persiapan kegiatan belajar secara tatap muka di masa pandemi ini. Maka seluruh aspek harus dipenuhi, termasuk sarana dan prasarana penunjang,” ucap Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja usai memantau simulasi kegiatan belajar tatap muka di SD Negeri Karangraharja 02, Cikarang Utara, Selasa (15/12).
Sarana ini, lanjut Eka, berkaitan juga dengan pembangunan toilet di seluruh sekolah dasar maupun menengah pertama negeri di Kabupaten Bekasi. Selain untuk kesiapan belajar tatap muka, pembangunan ini dilakukan untuk mewujudkan Bekasi sebagai kabupaten sehat.
“Dalam rangka menghadapi pelajaran tatap muka, maka sejumlah sarana disiapkan, termasuk wc, tempat cuci tangan dan sarana lainnya. Hal itu sengaja kami anggarkan untuk mendukung terkait pembelajaran tatap muka. Selain itu untuk mewujudkan Kabupaten Bekasi sehat melalui perilaku bersih dari sejak sekolah,” ucap dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Suhup mengapresiasi perhatian publik terhadap pembangunan toilet tersebut. Sebab, secara tidak langsung publik turut membantu mengawasi proses pembangunan.
“Makanya kami berterimakasih pada masyarakat yang sudah memberikan masukan dan selanjutnya kami minta bantu pengawasan agar pembangunan toilet ini sesuai perencanaan,” ucap dia.
Kendati demikian, sambung Suhup, video toilet sekolah di Kabupaten Bekasi yang sempat viral beberapa hari lalu itu belum selesai dibangun. Proses pembangunan baru mencapai 30 persen sehingga terlihat tidak sesuai dengan anggaran yang disiapkan.
“Video yang kemarin viral itu belum semuanya tapi baru 30 persen pembangunan. Tapi kalau yang kita lihat di lapangan tadi itu pembangunan sudah 90 persen sehingga terlihat perbedaannya. Bisa dilihat ada wc-nya, orinoirnya, ada mesinnya. Dan pembangunan toilet itu juga bukan satu tapi di 488 sekolah,” kata dia. (***)