Pemkab Bekasi Belum Pastikan Kapan Jembatan Nambo dibangun

Anak-anak SD di Kp. Nambo, RT 12 RW 06 Dusun III Desa Nagasari Kecamatan Serang Baru yang harus bersusah-payah meniti jembatan bambu yang ambruk untuk pulang dan pergi ke sekolah.
Anak-anak SD di Kp. Nambo, RT 12 RW 06 Dusun III Desa Nagasari Kecamatan Serang Baru yang harus bersusah-payah meniti jembatan bambu yang ambruk untuk pulang dan pergi ke sekolah.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi belum bisa memastikan kapan jembatan ambruk yang berada di Kp. Nambo, RT 012 RW 006 Dusun III, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru dibangun kembali.

BACA : Pemkab Bekasi Didesak Bangun Jembatan Kp. Nambo

Bacaan Lainnya

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Henri Lincon enggan memberikan komentar saat ditanya soal penyebab dan rencana perbaikan jembatan tersebut. Ia meminta awak media menanyakannya secara langsung ke Kabid Jalan dan Jembatan, Agus Subarna selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

“Saya nggak tau (penyebab dan rencana perbaikan jembatan nambo-red). Abang tanya langsung ke PPKnya aja,” kata Henri Lincon saat ditemui pada Selasa (05/12) lalu.

BACA : Viral! Jembatan Nambo Jadi ‘Wisata Adrenalin’ di Kabupaten Bekasi

Sementara itu Agus Subarna, hingga tulisan ini dibuat belum bisa dikonfirmasi, baik secara langsung di ruangan kerjanya ataupun melalui telfon seluler.

Informasi yang BERITACIKARANG.COM terima, di tahun 2015 lalu Dinas Binamarga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (Kini menjadi Dinas PUPR) telah membangun jembatan tersebut yang lokasinya hanya berjarak beberapa kilometer saja dari pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi dengan Harga Perkiraan Sementara (HPS) pagu anggaran Rp. 237 juta.

Camat Serang Baru, Dodo Hendro Rosika membenarkan hal itu. Menurutnya, jembatan tersebut ambruk karena diterjang banjir akibat hujan lebat selama beberapa hari dan ambruk di akhir tahun 2016 lalu.

“Betul itu  dibangun 2015, ambruk sekitar 2016 akhir, karena waktu itu hujan lebat beberapa hari dan banjir,” ucapnya.

Untuk memudahkan akses, warga setempat berinisatif membangun jembatan dengan bambu. Sayangnya, jembatan bambu itu pun kini telah rusak sehingga berbahaya untuk dilalui, khususnya oleh anak-anak sekolah yang menjadikan jembatan tersebut sebagai akses untuk berangkat dan pulang sekolah.Warga berharap jembatan ambruk tersebut bisa segera dibangun kembali. (BC)

Pos terkait