Pembangunan Bendung Srengseng Hilir Harus Dipercepat!

Pintu air menuju Saluran Sekunder Srengseng Hilir yang sudah tidak digunakan imbas adanya proyek pembangunan Bendung Srengseng Hilir
Pintu air menuju Saluran Sekunder Srengseng Hilir yang sudah tidak digunakan imbas adanya proyek pembangunan Bendung Srengseng Hilir

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Pemerintah diingatkan untuk melakukan percepatan pembangunan Bendung Srengseng Hilir guna mengatasi bencana benjir seperti yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu. Banjir yang terjadi akibat luapan air dari Kali Srengseng Hilir ini telah menyebabkan kerugian dan mengganggu aktivitas warga.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Usup Supriatna, menyatakan bahwa percepatan pembangunan bendung tersebut sangat penting sebagai solusi mencegah terjadinya banjir. “Karena berdasarkan pengakuan masyarakat, banjir itu terakhir terjadi pada tahun 1982, dan baru sekarang terjadi lagi. Ini harus menjadi perhatian serius,” ungkapnya, Selasa (04/11).

Bacaan Lainnya

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi itu menjelaskan bahwa selain tingginya debit air Kali Cikarang, banjir yang terjadi saat ini juga imbas Bendung Srengseng Hilir yang sedang dibangun belum memiliki pintu air. Oleh karena itu, ia mendorong agar proyek tersebut dapat diselesaikan lebih cepat dari target yang direncanakan.

“Jadi kita mendorong agar ada upaya percepatan sebagai solusi penanganan banjir,” kata Usup Supriatna.

BACA: Bikin Banjir! Warga Desak Pemerintah Segera Tuntaskan Proyek Bendung Srengseng Hilir

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Muchlis, mengatakan pihaknya bersama Bupati Bekasi telah meninjau langsung lokasi terdampak dan menggelar rapat koordinasi lintas dinas untuk mempercepat penanganan banjir.

Menurutnya, penanganan pertama difokuskan pada perbaikan pintu air di Bendung Srengseng Hilir yang sudah tidak berfungsi. “Perbaikan itu langsung dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) dan ditargetkan rampung dalam waktu satu minggu,” kata dia.

Langkah kedua adalah pemasangan sitpel atau tembok penahan tanggul yang akan segera dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk ditindaklanjuti.

Sedangkan penanganan ketiga, kata Muchlis, yakni pembersihan sampah di sepanjang aliran Kali Cikarang yang membentang dari Kecamatan Sukatani, Sukakarya, hingga Cabangbungin dan sebagian wilayah Muara Gembong. “Pekerjaan pembersihan sudah dicicil oleh teman-teman Dinas Lingkungan Hidup,” tambahnya. (RIZ/DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait