BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Aksi eksibisionis yang dilakukan seorang pria di Perumda Tambun Selatan terus meneror kaum hawa. Belakangan diketahui warga sempat menangkap pelaku yang kerap melakukan aksi tak senonoh dengan memamerkan alat vitalnya itu. Namun warga melepaskannya kembali lantaran kebinggungan menerapkan pasal pidana untuk menjerat aksi pelaku.
BACA: Aksi Eksibionis Pria Berbadan Besar Viral, Ogah Kabur Meski Direkam Korban
Sirajudin, salah seorang warga sekaligus suami korban mengaku pernah menangkap seorang pelaku eksibionis bersama warga di lingkungan tempat tinggalnya beberapa pekan terakhir, namun urung menyerahkannya ke pihak berwajib.
“Saya pernah nangkap satu pelaku. Jadi istri saya lagi jemur pakaian tiba-tiba pelaku mengeluarkan alat vitalnya ditunjukan ke istri saya. Istri saya teriak saya spontan keluar dan menangkap pelaku bareng warga, cuma kita lepas lagi. Eh ternyata (kemarin-red) kejadian lagi,” kata Sirajudin, Senin (14/01).
Ketua RT setempat, Ade Herman mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima dari warga di lingkungannya aksi eksibionis telah terjadi untuk yang ketiga kalinya dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Pelaku beraksi pada siang maupun malah hari dan menyasar kaum hawa yang sedang berada di luar rumah.
“Kejadian seperti itu udah yang ke tiga kali di lingkungan saya doang. Cuman ini kan orang punya kelainan seharusnya penanganannya seperti apa? Kan kita bingung, harusnya ditangkap terus diberikan pembinaan,” kata dia.
Atas aksi tersebut, warga telah melaporkannya ke pihak kepolisian setempat. Warga berharap polisi menangkap pelaku yang telah meresahkan warga, terutama kaum perempuan.
Sebelumnya, aksi seorang pria berbadan besar yang melakukan eksobisionis viral di media sosial. Aksi pelecehan seksual itu terjadi di depan rumah kos wanita di Jalan Durian Perumda, Tambun Selatan, Rabu (09/03) malam lalu sekitar pukul 23.11 WIB.
Dalam rekaman video terlihat seorang pria berdiri depan rumah kos tengah memegang alat kelaminnya. Perekam video sekaligus salah seorang penghuni rumah kos kemudian berupaya mengusirnya. (ded)