Pedagang Hewan Kurban di Kabupaten Bekasi Optimis Penjualan Tahun Ini Meningkat Drastis

Abdullah Al-Haddad (24) salah seorang penjual hewan kurban asal Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi optimis optimistis volume penjualan hewan kurban pada Idul Adha 2023 bisa lebih tinggi daripada 2022. ‎
Abdullah Al-Haddad (24) salah seorang penjual hewan kurban asal Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi optimis optimistis volume penjualan hewan kurban pada Idul Adha 2023 bisa lebih tinggi daripada 2022. ‎

BERITACIKARANG.COM, KEDUNGWARINGIN – Sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Bekasi mengaku mengalami peningkatan jumlah konsumen sejak beberapa hari kebelakang. Mereka optimistis, volume penjualan hewan kurban pada Idul Adha 2023 bisa lebih tinggi daripada 2022. ‎

BACA: Kabupaten Bekasi Kerahkan 35 Tim Pengawas Kesehatan Hewan Kurban

Bacaan Lainnya

Abdullah Al-Haddad (24) salah seorang penjual hewan kurban asal Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi mengatakan hingga saat ini permintaan konsumen terhadap hewan kurban sudah mulai banyak. Jumlahnya diprediksi akan melonjak satu pekan menjelang hari raya kurban.

“Untuk permintaan tahun ini dengan tahun kemarin lebih banyak tahun sekarang. Perkiraan tahun kemarin permintaannya hanya sekitar 180 ekor sapi kalau sekarang optimis sampai 200 lebih ekor sapi dan ini diprediksi akan terus bertambah permintaannya sampai H – 3 Iduladha,” ujar Abdullah Al-Haddad.

Mengingat minat masyarakat yang cukup tinggi terhadap pemesanan hewan kurban tahun ini, oleh karena itu, Haddad sudah menyiapkan stok hewan kurban yang cukup banyak. “Untuk sapi hari ini kita masih menyediakan stok 190 lebih dan domba untuk saat ini kurang lebih ada sekitar 90 ekor,” ungkapnya.

Selain itu, dia juga menyediakan beragam pilihan jenis hewan kurban di peternakan miliknya sendiri, mulai dari harga yang terendah sampai harga yang tertinggi. “Untuk kisaran domba kita mulai buka harga dari 1,8 juta hingga 7 juta dan sapi sendiri mulai dari harga 18 juta sampai dengan 50 juta, bahkan sampai yang 60 juta juga ada,” kata dia.

Ia menuturkan, hewan kurban yang dijualnya dipastikan terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun LSD (Lumpy Skin Dease). Pengecekan kesehatan dan pemberian vitamin dilakukan secara berkala oleh dinas terkait, guna mencegah terjadinya penyakit pada hewan kurban.

“Kebetulan sekarang karena ada penyakit baru yang disebut lato-lato (LSD-red), makanya lebih sering dilakukan pengecekan dari dinas terkait supaya nantinya ketika sudah diserahkan kepada konsumen, pihak yang ingin berkurban hewannya bener-bener sehat, layak di kurbankan, dan dapat dibagikan ke masyarakat,” tuturnya.

Haddad menambahkan, hewan kurban yang akan dijual tahun ini salah satunya adalah sapi jenis limosin. Hal tersebut berkaitan dengan tingginya permintaan dan minat dari para konsumen.”Untuk jenis-jenis hewan kurban mulai dari kambing dan domba, terus juga ada sapi simmental, sapi lembu, sapi bali, dan sapi madura. Untuk sapi limosin yang banyak di cari disini,” kata dia. (riz)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait