BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Menjelang Pilkada Kabupaten Bekasi tahun 2017 mendatang, sejumlah pedagang di Pasar Baru Cikarang rupanya masih ada yang belum mengenal sosok Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati yang sudah mendaftar ke KPU Kabupaten Bekasi.
Rizal (46) misalnya, salah seorang pedagang cabai ini mengaku belum mengetahui bakal Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati yang sudah mendaftar ke KPU Kabupaten Bekasi. Hal yang sama juga diakui istrinya, Nina, saat dimintai pendapatnya tentang Pilkada Kabupaten Bekasi, Senin (03/10).
Sebagaimana diketahui, kandidat pasangan calon yang mendaftar ke KPU Kabupaten Bekasi diantaranya adalah Obon Tabroni – Bambang Sumaryono, Meilina Kartika Kadir – Abdul Kholik, Neneng Hasanah Yasin – Eka Supriatmaja, Iin Farihin – KH. Mahmud Al Hafidz, serta Sa’duddin – Ahmad Dhani. Saat ditanya siapa sosok yang tepat memimpin Kabupaten Bekasi lima tahun ke depan, dia mengaku tidak tahu.
Romlah (38), pedagang kerudung juga tidak mengetahui sama sekali siapa saja yang telah mencalonkan diri sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi. Bahkan dia juga tidak mengetahui pelaksanaan pemilihan Bupati. “Lah emang Pemilihan Bupatinya kapan ‘Bang?” kata perempuan berhijab itu balik bertanya. Meskipun begitu, dia berharap masyarakat Kabupaten Bekasi bisa lebih maju lagi di tangan ‘pemimpin baru’.
Salah seorang pedagang alat tulis, Wahyu, juga mengaku belum mengetahui figur semua Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi. Menurut dia, memilih Bupati itu seperti membeli kucing dalam karung jika tidak mengenal sepak terjang calonnya.
Sementara itu Adibah, pedagang pakaian wanita, sudah mengatahui Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati yang daftar ke KPU Kabupaten Bekasi. Ia akan memilih setelah tahu program yang ditawarkan lima bakal calon tersebut.
Perempuan yang memiliki empat anak ini berharap yang terpilih nanti benar-benar mengetahui kondisi Kabupaten Bekasi secara keseluruhan dan lebih bisa memperhatikan nasib pedagang, khususnya di Pasar Baru Cikarang.
“Harapannya masyarakat jangan sampai merasa tertipu setelah memilih. Jujur, kita mah, masyarakat menginginkan perubahan, pemimipin yang bijaksana dan memiliki kejujuran, adil dan tidak tebang pilih,” ungkapnya. (BC)