Obon Tabroni Tidak Punya Majikan Selain Konstituen

Silaturahmi buruh yang diinisiasi Trade Union Right Center (TURC) di hotel Grand Cikarang, Kecamatan Cikarang Utara, 7-8 September 2016
Silaturahmi buruh yang diinisiasi Trade Union Right Center (TURC) di hotel Grand Cikarang, Kecamatan Cikarang Utara, 7-8 September 2016

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Sejumlah aktivis nasional hadir dalam acara silaturahmi buruh yang diinisiasi Trade Union Right Center (TURC) di hotel Grand Cikarang, Kecamatan Cikarang Utara, 7-8 September 2016. Salah satu agenda yang dibahas dalam kegiatan tersebut adalah didorongnya Obon Tabroni untuk maju di Pilkada Bekasi 2017.

Surya Tjandra, Head of Board TURC, mengatakan bahwa majunya Obon dalam Pilkada Bekasi akan menjadi catatan sejarah penting bagi pergerakan buruh tanah air.

Bacaan Lainnya

“Tapi bukan cuma itu. Obon juga jadi representasi dari gerakan politik masyarakat yang cenderung tidak percaya pada politik praktis. Ada proses politik yang terjadi ke arah positif,” ujar pria lulusan doktoral Universitas Leiden Belanda itu, Kamis (08/09)

Apa yang terjadi pada Pilkada Bekasi dengan majunya Obon dikatakan Surya merupakan proses politik penting. “Ini harus punya implikasi positif secara nasional,” tambahnya.

Abdullah Dahlan, Koordinator Divisi Jaringan Indonesia Corruption Watch (ICW), mengatakan gerakan volutarisme yang dibangun Obon bisa menjadi antitesis kecenderungan politik transakasi saat ini.

“Menang dengan modal finansial besar adalah citra politik hari ini. Tim Obon ini yang dibangun adalah kesadaran politik dan trust terhadap figur. Bagaimana relawan kemudian rela mengorbankan waktu dan materi dalam proses pengumpulan KTP. Ini kesadaran politik sosial. Harus menjadi bench mark di Bekasi,” katanya.

Hal yang sama dikemukakan R. Abdullah, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bekasi. “Demokrasi kita mahal, karena untuk pakai kuda partai saja, banyak biaya yang harus dikeluarkan. Akhirnya, ketika jadi Bupati harus loyal pada partai dan pemilik modal. Hari ini Obon masuk kandang yang benar, yaitu independen. Tidak punya majikan selain konstituen. Kalau Obon jadi Bupati, majikannya cuma rakyat. Semoga Obon menang,” tutur Abdullah.

Hadir pula pada kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut adalah aktivis nasional Luky Djani, Singgih Widyastomo dari Teman Ahok, dan beberapa perwakilan KSPSI, FSPMI, SPN, Aspek Indonesia, FKI, PBI, FPI, FPBI, dan lainnya. (*)

Pos terkait