Menantunya Ditangkap KPK, Saleh Manaf: Ini Ujian Dari Allah

Saleh Manaf saat ditemui usai menghadiri pelantikan dan pengesahan PAW dua anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari partai Hanura dan PBB, Kamis (20/12)
Saleh Manaf saat ditemui usai menghadiri pelantikan dan pengesahan PAW dua anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari partai Hanura dan PBB, Kamis (20/12)

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Tertangkapnya Bupati Bekasi nonaktif, Neneng Hasanah Yasin dalam kasus dugaan suap proyek perizinan Meikarta oleh KPK membuat mertuanya, Saleh Manaf merasa sedih. Seharusnya, kata dia, masalah tersebut bisa dihindari.

“Ini kan sebetulnya tsunami, musibah yang luar biasa. Tetapi mudah-mudahan dengan musibah ini kita bisa berubah karena ini kan ujian dari Allah,” kata kata Saleh Manaf usai menghadiri pelantikan dan pengesahan PAW dua anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari partai Hanura dan PBB, Kamis (20/12)

Bacaan Lainnya

Sebelum Neneng ditangkap KPK, Saleh Manaf mengaku seringkali menasihatinya. Termasuk dalam menjalankan roda pemerintahan. Namun kata dia, nasihat yang diberikan seolah dianggap sudah tidak sesuai dengan zaman saat ini.

“Persoalan sekarang kan beda. Beda generasi juga. Jadi kadang-kadang apapun yang kita ceritakan itu dianggap sudah enggak zamannya. Sekarang zaman now dan setelah kejadian begini, baru benar (terbukti-red),” kata mantan Bupati Bekasi ini.

Salah Manaf mengatakan, sebagai kepala daerah, sebetulnya ada seninya dalam menjalankan roda pemerintahan. Keberhasilan dalam pemerintahan bisa diraih jika menjalankannya dengan lurus.

“Itu janji Allah kok. Allah akan melindungi dan Allah tidak mewariskan bumi kepada orang yang nggak bener. Makanya Bapak berharap seluruh warga Kabupaten Bekasi marilah kita berubah. Sesuai dengan Al Quran, sunnah dan hadist, sesuai juga dengan budaya kita” kata dia.

Diketahui,  Neneng Hasanah Yasin ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap izin pembangunan Meikarta oleh KPK. Neneng saat ini ditahan di rutan KPK di Jakarta Selatan.

Selain Neneng, kasus ini juga menyeret tiga kepala dinas, beberapa pejabat Kabupaten Bekasi serta dari pihak Lippo Grup selaku pengembang Meikarta. (BC)

Pos terkait