BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Kebocoran minyak dan gas di sekitar anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di perairan Karawang berdampak pada air laut di pesisir utara Kabupaten Bekasi. Akibatnya ikan dan udang di sejumlah tambak milik petani mati.
BACA: Pantai Muara Bungin dan Pantai Beting Tercecer Tumpahan Minyak Pertamina
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Bekasi, Agus Trihono mengatakan berdasarkan data yang diterimanya, tambak milik petani yang terkena dampak berada di dua desa di Kecamatan Muaragembong, yakni Desa Pantai Bakti dan Pantai Bahagia.
“Luas tambak di Desa Pantai Bakti dengan luas 500 hektar dan Desa Pantai Bahagia 200 hektar. Dari luas tambak di kedua desa itu sekitar 20 – 30 persen yang terdampak. Tetapi kita pun masih menunggu data resmi tentang berita kerugiannya” kata Agus Trihono, Kamis (25/07).
Para petani tambak, sambungnya, untuk sementara ini sudah dihimbau agar tidak mengairi tambak mereka dengan air dari laut maupun sungai yang telah terkontaminasi tumpahan minyak.
“Kita sudah himbau ke petani yang ada disana untuk membuat tandon atau penampungan air dengan sistem biofilter. Jadi air dari sumbernya dimasukan terlebih dahulu ke tandon yang sudah diisi rumput laut ataupun eceng gondok, baru kemudian dimasukan pada tambak pemeliharaan ikan dan udang,” ungkapnya.
Agus berharap PHE ONWJ dapat memberikan kompensasi kepada petani tambak di wilayahnya yang ikan maupun udangnya mati, dengan nilai yang sepadan dengan kerugian yang diakibatkan bocornya pipa milik Pertamina itu. “Ya harusnya diganti,” kata dia. (BC)