Langganan Banjir, Puluhan Rumah di Kedungwaringin Kembali Terendam

Sejumlah anak bermain air saat banjir melanda pemukiman warga di Kp. Bojong, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Senin (05/12) pagi.
Sejumlah anak bermain air saat banjir melanda pemukiman warga di Kp. Bojong, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Senin (05/12) pagi.

BERITACIKARANG.COM, KEDUNGWARINGIN – Puluhan rumah di Kp. Bojong, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin terendam banjir setelah meluapnya air sungai akibat tingginya intensitas hujan dalam sehari terakhir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Muchlis menjelaskan intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan pertemuan Kali Cibeet dan Citarum meluap sehingga lokasi tersebut terdampak banjir.

Bacaan Lainnya

“Penyebabnya luapan Kali Cibeet dan Citarum, akibatnya pemukiman warga terdampak. Ketinggian maksimal kurang lebih 30 sampai 80 cm dan saat ini berangsur mulai surut,” kata Muchlis, Senin (05/12).

Adapun pemukiman warga yang terdampak terdapat di dua titik, yakni di dusun 1 dan dusun 2. Dari hasil assement sementara, sedikitnya 95 Kepala Keluarga (KK) dengan total 365 jiwa terdampak.

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan di wilayah terdampak guna penanganan lebih lanjut, termasuk mendata dan memberikan bantuan logistic bagi warga terdampak,” tuturnya.

Sementara itu Camat Kedungwaringin, Asan Asari mengatakan air luapan sungai mulai menggenangi rumah warga pada Senin dinihari sekira pukul 02.00 WIB. Pemerintah Kabupaten Bekasi sudah memberikan  bantuan logistik, termasuk tenda darurat yang dibangun di masing-masing dusun untuk menampung sementara warga yang terdampak.

“Banjir di lokasi ini terjadi hampir setiap tahun, tepatnya di akhir dan awal tahun (musim penghujan-red) akibat luapan sungai. Warga awalnya berada di jalan raya tetapi dengan adanya bantuan logistik dan tenda darurat kita akan alihkan warga untuk menempati posko sementara,” kata dia.

Dia juga mengatakan, akibat banjir tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Sementara itu terkait kerugian materil masih didata. “Kalo kerugian materil ya barang barang yang basah akibat terendam air, namun nilainya masih dalam pendataan,” kata Asan.  (dim)

Pos terkait