BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Belasan Kepala Keluarga (KK) menjadi korban kebakaran di Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan. Mereka kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi di kediaman tetangga dan kerabat yang ada di sekitar lokasi.
Hingga saat ini, warga korban kebakaran masih berupaya mencari benda berharga yang masih bisa dimanfaatkan dari puing bangungan di tengah kepulan asap. Selain harus kehilangan tempat tinggal, warga juga kehilangan harta benda, surat-surat berharga hingga dokumen kependudukan.
“Yang dicari ya kayak kalung sama cincin. Pas kebakaran mah nggak ada yang bisa diselametin Bang, apalagi surat-surat. Ini usaha saya, kulkas aja tuh kebakar,” kata Halimah (49) salah seorang warga korban kebakaran, Kamis (11/03).
Menurutnya, warga berharap adanya bantuan mulai dari pakaian layak pakai hingga tempat tinggal sementara. “Kalau saya nginep di rumah tetangga. Yang tidak punya tempat tingal lain ya terpaksa mengungsi di rumah tetangga atau saudara,” ucapnya.
Warga korban kebakaran lainnya, Yasmin (43) mengatakan akibat musibah ini terdapat kurang lebih 18 Kepala Keluarga yang terdampak. Api membakar sedikitnya 20 bangunan rumah dan kontrakan milik warga.
“Saya dan keluarga mengungsi di rumah pak camat, ada kurang lebih 8 keluarga yang mengungsi disana. Kalau keseluruhan (yang terdampak) kurang lebih ada delapan belasan KK dan bangunan yang kebakar ada 20 rumah dan kontrakan,” kata dia.
Diketahui, kebakaran besar terjadi di Jl. Diponegoro, Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan, Rabu (10/03) petang.
Api berhasil dipadamkan dalam kurun waktu kurang lebih tiga jam setelah 9 unit mobil pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi dikerahkan ke lokasi kejadian.
Sementara dua jalur kereta yang sebelumnya sempat terganggu dan hanya dapat dilalui satu lajur, kini sudah dapat dilalui kereta di kedua arah. Arus lalu lintas di Jl. Dipenogoro pun telah kembali normal.
Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. (BEN)