BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pertanian untuk memperhatikan para petani yang terdampak bencana banjir. Sebab, akibat dari banjir ribuan hektar sawah di Kabupaten Bekasi terendam dan sebagian petani gagal panen.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Sunandar mengatakan bahwa para petani yang terdampak banjir sangat memerlukan bantuan benih dan juga pupuk. Pasalnya, saat banjir merendam Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu, banyak padi dan gabah milik petani yang rusak akibat terendam banjir.
“Kita upayakan untuk membantu para petani agar mendapat benih. Karena selama banjir ini banyak sawah petani yang rusak dan ketika mau mulai menanam lagi mereka butuh benih dan pupuk,” kata Sunandar, Jum’at (27/02).
Politisi Partai Golkar ini pun menambahkan, normalisasi sungai dan perbaikan irigasi juga sangat penting dilakukan. Sebab, selain intensitas hujan yang tinggi, luapan air dari pendangkalan sungai atau tanggul yang jebol kerap menjadi pemicu utama para petani mengalami gagal panen.
“Hampir setiap musim penghujan luapan air sungai selalu merendam ratusan bahkan ribuan hektar sawah. Sudah jelas akibatnya padi yang mulai ditanam,mulai tumbuh bulir padinya ataupun yang masa panen berdampak gagal panen,” ujarnya.
Untuk itu, dia berharap langkah tersebut dapat dilakukan oleh Pemerintah sebagai solusi penanganan jangka penjang. Mengingat petani akan merugi dan tak berimbang lagi antara biaya produksi awal dengan kerugian akibat sawahnya terendam banjir.
“Sehingga perlu adanya koordinasi dengan seluruh stakeholder serta evaluasi terhadap kondisi wilayah yang rawan terhadap luapan air,” kata dia.
Sementara itu Kepala Bidang Tanaman Pangan di Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Eem Lesmanasari mengatakan dari hasil pendataaan sedikitnya ada sekitar 19.433 hektar sawah yang terdampak banjir. Pemerintah Kabupaten Bekasi akan mengupayakan bantuan bibit untuk membantu meringankan beban para petani di wilayahnya.
“Kita akan bantu pengadaan bibit sebanyak 11.000 ton untuk petani yang sawahnya terkena banjir melalui APBD Kabupaten Bekasi,” kata Eem, Rabu (24/02).
Jumlah tersebut diakuinya masih kurang. Karenanya kekurangan bibit sekitar 8.000 ton akan diusulkan ke pemerintah provinsi ataupun pusat.
“Karena banjir ini merata, pertanaman terganggu, jadi otomatis petani kita untuk pengadaan bibitnya sudah tidak dimungkinkan. Karena itu kita akan bantu,” ujarnya.
Eem mengatakan, tim dari Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, telah meninjau secara langsung pesawahan yang terdampak banjir. Kondisi cukup parah berada di Kecamatan Pebayuran.
“Rentang usia padi yang terdampak bencana banjir yang menyebabkan rusaknya tanaman padi milik petani rata-rata usianya berkisar antara 30-60 hari usia tanam,” kata dia.
Ia menambahkan pihaknya telah memiliki data luasan sawah yang terdampak banjir. Pemberian bibit akan dilakukan setelah banjir surut dan adanya penanganan untuk menghindari terjadinya banjir susulan.
“Nanti kita lihat situasinya, kapan mulai dilakukan pembibitan kembali. Yang jelas kami sudah punya datanya dan petani sudah diinformasikan,” tandasnya. (ADV)