BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, Wahyudi Amsar menegaskan kabar yang menyebutkan matinya ikan di sungai kaloran dan tambak milik warga di Kp. Sembilangan, Desa Samuderajaya Kecamatan Tarumajaya, hoax.
BACA: Kades Samudera Jaya Telusuri Penyebab Kematian Massal Ikan di Sungai Kaloran
“Itu mah hoax! itu udah lama. Kemarin juga udah dicek sama anak buah saya, itu nggak ada. Nggak ada apa-apa itu mah foto beberapa bulan yang lalu, dianu lagi, digoreng lagi. Anak buah saya lagi di Bandung saya telfon, katanya, hoax lama itu pak saya kesana nggak ada apa-apa,” kata Wahyudi Amsar saat dikonfirmasi melalui telfon seluler, Kamis (22/11).
Disinggung tentang masih adanya keluhan dari petani tambak yang ikan-ikannya mati hingga saat ini, Wahyudi meminta warga untuk datang dan melaporkan kejadian yang dialami sambil menunjukan lokasi dan bukti-bukti yang otentik.
“Siapa orang yang ngeluh, siapa? Siapa yang mengeluhkan? Tunjukan buktinya mana? Kalau cuma gambar itu bisa diambil dimana saja ya kan? Cuma barangnya (bukti ikan yang mati-red) ada nggak? Coba dikirim ke dinas, gitu aja. Nanti dinas yang akan meneliti. Tetapi kalau dilihat udah nggak ada apa-apa gimana coba?” ungkapnya.
Wahyudi menambahkan jikalau memang benar ada ikan milik warga yang mati diduga karena keracunan, tentu akan diambil petugasnya untuk diteliti. “Kan ada pos kesehatan ikan tinggal kita periksa kualitas airnya, kita periksa ikannya untuk kemudian mengetahui penyebab kematinannya apa,” kata dia.
Untuk diketahui, matinya ribuan ikan di sungai kaloran diketahui warga pada Minggu 04 November 2018 pagi. Warga menduga ikan tersebut mati diduga terkena racun ikan jenis sengkalim. Selain di saluran air, ikan di sejumlah tambak milik warga pun banyak yang terdampak. Tambak tersebut berada di dua desa, yakni Kp. Sembilangan Desa Desa Samuderajaya Kecamatan Tarumajaya dan Kp. Sembilangan Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan. (BC)