BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Memasuki bulan April sampai Oktober di Indonesia seharusnya sudah memasuki musim kemarau, namun beberapa tahun ini, musim di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bekasi tidak bisa diprediksi dengan tepat, sekarang panas beberapa jam kemudian bisa terjadi turun hujan lebat.
Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Aspuri mengatakan bahwa fenomena tersebut dikenal dengan nama Kemarau Basah, dimana intensitas hujan sangat tinggi di musim kemarau.
Pihaknya pun tidak bisa memprediksi kapan fenomena ini berakhir, menyusul belum ada pemberitahuan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG).
“Dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat dari fenomena Kemarau Basah ada dua. Yang pertama menyebabkan potensi bencana banjir dan yang kedua kemarau,” kata dia.
Persoalan banjir, sambungnya, berpotensi terjadi di daerah yang dialiri sunga-sungai besar seperti Citarum dan Kali Bekasi.
Sementara bencana kemarau biasanya terjadi di kecamatan yang berada di wilayah selatan Kabupaten Bekasi seperti, Bojongmangu, Cibarusah, Serang Baru, dan Cikarang Pusat.
“Kita sudah tiapkan tim khusus untuk mengantisipasi bencana, termasuk pada saat musim kemarau dimana kita telah menyiapkan 3 unit mobil tanki air yang telah dibeli melalui APBD 2016,” kata dia. (BC)