Kemarau Basah Ancam Kesehatan Masyarakat Kabupaten Bekasi

Ilustrasi
Ilustrasi

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Fenomena kemarau basah yang melanda Kabupaten Bekasi harus menjadi perhatian serius bagi masyarakat. Berbeda dengan musim kemarau biasa yang cenderung kering tanpa hujan, kemarau basah ditandai dengan curah hujan yang tidak teratur meskipun secara umum kondisi tetap kering. Fenomena ini membawa dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari, terutama dalam aspek kesehatan masyarakat.

Salah satu dampak paling mencolok adalah meningkatnya risiko penyakit menular, seperti diare. Kondisi lembap akibat curah hujan yang tidak teratur menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan patogen dalam sumber air. Air yang tidak bersih menjadi penyebab utama gangguan pencernaan, yang dapat memicu epidemi lokal dan membebani sistem kesehatan setempat.

Bacaan Lainnya

Selain diare, penyakit yang biasa terkait dengan kondisi ini meliputi, infeksi saluran pernapasan, serta penyakit vector-borne seperti malaria dan DBD yang berkembang dengan cepat akibat perubahan kondisi lingkungan.

BACA: Fenomena Kemarau Basah: Musim Panas dengan Curah Hujan Tinggi

Tidak hanya kesehatan fisik, kemarau basah juga berdampak pada kesehatan mental masyarakat. Ketidakpastian cuaca, ancaman penyakit, serta tantangan dalam mengakses layanan kesehatan memicu stres dan kecemasan. Banyak individu merasa tertekan akibat situasi ini, terutama mereka yang harus menjaga kesehatan keluarga di tengah kondisi yang sulit.

Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Teten Kamaludin mengatakan untuk mengatasi dampak negatif kemarau basah, diperlukan langkah-langkah strategis dari berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Bekasidiharapkan  dapat mengintegrasikan mitigasi perubahan iklim dalam perencanaan kebijakan lokal. Edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan air bersih juga harus diperkuat.

Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan perlu ditingkatkan untuk memastikan masyarakat mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat. Penyuluhan terkait pencegahan penyakit menular dan upaya menjaga kesehatan mental juga menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan ini.

“Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, dampak negatif dari fenomena ini diharapkan dapat diminimalkan. Kesadaran akan pentingnya mitigasi perubahan iklim dan upaya pencegahan penyakit menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan ini demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bekasi.” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengingatkan masyarakat agar terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan secara rutin menggunakan gunakan pembersih tangan untuk membunuh bakteri, menjaga kebersihan lingkungan, serta menggunakan masker terutama saat mengalami batuk atau gejala gangguan pernapasan. “Selain itu tetap menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup dan lakukan olahraga secara teratur,”

Ia menambahkan, pastikan juga untuk membuka jendela agar meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan. Cuci tangan secara teratur atau virus. “Kewaspadaan harus tetap kita jaga bersama. Dengan kedisiplinan dalam menerapkan PHBS, kita bisa melindungi diri dan orang di sekitar kita,” pungkasnya. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait