Kecewa Jalan Rusak, Warga Desa Jayabakti Tanami Pohon di Tengah Jalan

tanah-pohon-jayabakti-cabangbungin-dua
tanah-pohon-jayabakti-cabangbungin-dua

BERITACIKARANG.COM, CABANGBUNGIN – Warga Desa Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin geram lantaran jalan di daerah mereka rusak. Kerusakan tersebut disinyalir karena dilewati puluhan truk bertonase besar milik Pertamina dan PT. Jayacon Bersaudara selama hampir 24 jam.

Warga yang geram dengan lalu-lalang angkutan berat yang melebihi kapasitas itu pun nekat melakukan aksi tanam pohon pisang berdaun angsana di jalan yang retak dan berlubang itu, Minggu (16/10).
Warga yang geram dengan lalu-lalang angkutan berat yang melebihi kapasitas itu pun nekat melakukan aksi tanam pohon pisang berdaun angsana di jalan yang retak dan berlubang itu, Minggu (16/10).

Warga yang geram dengan lalu-lalang angkutan berat yang melebihi kapasitas itu pun nekat melakukan aksi tanam pohon pisang berdaun angsana di jalan yang retak dan berlubang itu, Minggu (16/10).

Bacaan Lainnya

Salah seorang tokoh masyarakat di Desa Jayabakti, Ust. Jaenudin mengatakan bahwa aksi tersebut murni keinginan warga yang kecewa dan terganggu dengan adanya mobilisasi angkutan berat tersebut.

“Coba itu Abang liat jalan pada rusak dan berlubang begini, rumah-rumah warga juga banyak yang retak akibat mobil tronton itu,” kata Ust. Jaenudin.

Apalagi, sambungnya, di jalan yang rusak itu dibawahnya terdapat saluran air yang digunakan untuk mengaliri persawahan di Desa Jaya Bakti. “Kalo jebol begini air nantinya bisa-bisa jadi mampet, Bang. Siapa coba mau tanggung jawab?” ucapnya.

Ia mengaku sudah pernah melayangkan surat keberatan yang dilengkapi tandatangan warga yang merasa dirugikan dengan adanya aktivitas kendaraan berat tersebut, baik ke pihak Pertamina, PT. Jayacon maupun Muspika Kecamatan Cabangbungin. “Tetapi sampai sekarang kan tidak ada respon. Makanya warga inisiatif, langsung tanami jalan ini dengan pohon. Dan malam ini, warga siap kumpul di jalan nunggu mobil lewat. Kalo ada yang lewat pasti di stop oleh warga,” kata Ust. Jaenudin.

Terpisah, salah seorang warga Desa Jayabakti lainnya yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa mobilisasi kendaraan berat yang mengangguk tanah milik Pertamina dan pasir putih PT. Jayacon tersebut melintas di lokasi itu dengan cara berkonvoi selama 24 jam. “Kalo liwat itu mobil ampe kompoy 5 mobil bahkan lebih itu siang malam kaga ngaso-ngaso,” keluhnya.

Sementara itu hingga Minggu (16/10) sekitar pukul 21.00 WIB dari pihak Pertamina dan PT. Jayacon Bersaudara belum bisa dikonfirmasi. (MRW)

Pos terkait