BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bekasi masih cukup tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dari Januari hingga November 2018 ini ada 1551 kasus yang ditemukan. Jumlah ini, membawa Kabupaten Bekasi menempati urutan ketiga terbesar kasus HIV/AIDS di Jawa Barat
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah menjelaskan dari 1551 kasus yang ditemukan, 884 dialami oleh pria dan 667 diantaranya wanita.
“Kasus di kita terbesar ketiga di Jawa Barat. Penyebabnya paling banyak karena melakukan hubungan seks tidak aman. Seks tidak aman bukan hanya karena berhubungan badan dengan pasangan yang berlainan jenis, tapi juga dengan sesama jenis. Penyebab lainnya juga ada yang karena pemakaian jarum suntik. Bisa karena menggunakan narkoba dan lain sebagainya,” ungkapnya, Rabu (07/11).
Jumlah kasus ini, kata dia, mengalami peningkatan sebanyak 13,7 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 1363 kasus. “Orang yang terpapar juga bukan hanya orang dewasa, tetapi bayi juga bisa lahir dalam kondisi HIV. Misalnya, karena ibunya masuk kategori ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS-red) si anak juga tentu bisa terpapar sejak dalam kandungan ibunya melalui tali pusar,” kata Alamsyah.
Ia mengatakan Dinas Kesehatan sudah berupaya untuk menekan kasus tersebut. Diantaranya dengan melakukan pemeriksaan atau screening secara berkala kepada para pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi serta melakukan penyuluhan secara langsung kepada masyarakat untuk menghindari prilaku seks bebas dan penggunaan narkoba.
“Kita juga mengandeng LSM yang begerak di bidang kesehatan untuk mengatasi persoalan ini, terutama untuk mendampingi para ODHA, termasuk orang-orang yang anggota keluarganya terpapar sebagai tempat konseling,” ungkapnya.
Untuk penanganannya sendiri, Alamsyah mengatakan orang yang terjangkit HIV/AIDS bisa mendatangi klinik di RSUD Kabupauten Bekasi. “Selain itu ada juga 9 puskesmas di kita yang sudah memiliki layanan ini dengan tenaga medis yang sudah terlatih,” tandasnya. (BC)