BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – Tingginya harga cabai di pasaran ternyata tidak berpengaruh bagi warga Perumahan Taman Sentosa, Desa Pasirsari, Kecamatan Cikarang Selatan.
Warga justru mendapatkan keuntungan dengan nilai hingga puluhan juta rupiah berkat kesadarannya menanam cabai di halaman rumah dan lahan fasos fasum lingkungan tempat tinggalnya.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan mengatakan aktivitas warga ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan Kampung Tangguh Jaya.
Sejauh ini ribuan pohon cabai yang ditanam warga telah menghasilkan kurang lebih 400 kilogram cabai rawit merah dan hijau atau setara dengan nilai Rp 60 juta.
“Seperti kita ketahui saat ini harga cabai itu sedang tinggi. Tetapi disini warga memanfaatkan lahan yang ada dan sudah beberapa kali panen. Jika ditotal, ada 400 kilogram cabai (yang telah dipanen) dan apabila diestimasikan dengan harga cabai sekarang, maka nilainya hampir mencapai Rp 60 juta,” kata dia, Rabu (17/03).
Ketua Kampung Tangguh Jaya, Dadan Hidayat menjelaskan cabai yang dihasilkan sebetulnya diperuntukan untuk warga yang terkena dampak Covid-19. Kendati demikian, warga lainnya yang membutuhkan bisa mendapatkan dengan cara membelinya dengan harga di bawah pasaran untuk regenerasi tanaman.
“Jadi dari warga untuk warga. Sebenarnya ini diperuntukkan bagi warga yang terkena dampak pandemi. Mereka bisa ambil secara gratis. Tetapi tanaman ini kan butuh regenerasi, jadi kita jual juga untuk melakukan regenerasi tanaman,” tuturnya.
Aksi tanam cabai ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi warga lainnya agar dapat menikmati cabai tanpa merasakan ‘pedasnya’ harga cabai yang kini mencapai harga Rp 150 ribu / kilogram. Selain cabai, sayur mayur lainnya juga turut ditanam di kebun ini seperti tomat, kacang panjang, terong hingga jagung. (BEN)