Kabupaten Bekasi Tambah 40 Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana

Banjir yang menerjang pemukiman warga di Kp. Tambun Pertama, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Minggu (23/02/2020).
Banjir yang menerjang pemukiman warga di Kp. Tambun Pertama, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Minggu (23/02/2020).

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Kendati menyandang status sebagai daerah yang kerawananan bencananya sedang, Kabupaten Bekasi memubutuhkan masyarakat yang tangguh dan siap menghadapi bencana. Pasalnya, bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.

Untuk itu,  Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali membentuk 40 Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana. Dengan dibentuknya 40 Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana itu maka saat ini ada 90 Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana di wilayah Kabupaten Bekasi.

Bacaan Lainnya

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan pembentukan Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana menjadi hal yang mendasar dalam mengurangi risiko bencana. Terlebih setiap tahunnya tercatat sejumlah bencana seperti banjir, kebakaran, longsor, angin kencang hingga rob terjadi di Kabupaten Bekasi.

“Masyarakat tangguh bencana ialah masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisir bencana dan jika terkena dampak bencana mereka dapat membangun kehidupannya menjadi normal kembali atau paling tidak dengan cepat memulihkan diri secara mandiri,” kata Dani Ramdan.

Melihat kondisi satu pekan ke belakang, intensitas hujan disertai angin kencang di Kabupaten Bekasi menimbulkan dampak di beberapa titik. Oleh karenanya, Dani mengingatkan masyarakat agar lebih waspada, terutama  warga yang tempat tinggalnya berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).

“Kita harus betul-betul siap, tidak harus menunggu air masuk, peralatan yang penting diamankan ke area yang lebih tinggi, kalau punya balita, difabel, lansia, harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman, apalagi air sudah tinggi,” tuturnya.

Selain itu, warga juga diminta untuk memantau informasi cuaca yang ada di daerah hulu sungai karena hal itu bisa berdampak bagi Kabupaten Bekasi yang berada ada di daerah hilir sungai.

“Kadang-kadang di kita tidak hujan, tahu-tahu air naik karena di hulunya hujan berjam-jam. Ini juga yang perlu kita bangun. Kalau kita punya Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana, jadi antar desa atau antar kelurahan  kita bisa punya sarana komunikasi untuk itu,” kata dia. (riz)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait