BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Label sebagai daerah industri terbesar di Indonesia bahkan katanya di Asia Tenggara membuat Kabupaten Bekasi seolah menjadi magnet para pencari kerja. Apalagi nama Bekasi yang termasuk dalam Jabodetabek membuat daerah penyangga ini dikira masih bagian dari ibukota.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, Ali Syahbana mengatakan saat arus balik Lebaran 2016 lalu, diprediksi sedikitnya ada 10.000 warga baru datang ke Kabupaten Bekasi. Mereka masuk ke Kabupaten Bekasi satu pekan setelah Lebaran.
“Jumlah itu berdasarkan laporan dari setiap kecamatan dan kelurahan, maupun warga sekitar seperti RT dan RW,” kata Ali Syahbana.
Ali mencatat jumlah penduduk di wilayahnya kini hampir mencapai 3,3 juta jiwa. Salah satu yang menjadi faktor pertumbuhan jumlah penduduk selain angka kelahiran ialah urbanisasi.
Lebih lanjut, ia mengatakan tidak ada larangan warga daerah lain datang ke Kabupaten Bekasi. Namun, sebagaimana permasalahan kependudukan pada umumnya, di antaranya para pendatang tersebut ada yang hanya bermodalkan nekat tanpa keterampilan mumpuni.
“Harusnya mereka sudah dibekali keterampilan supaya mudah untuk mencari kerja ataupun berwirausaha,” ujar Ali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi, dalam rentang waktu 10 tahun terjadi peningkatan lebih dari satu juta penduduk. Pada 2004, jumlah Kabupaten Bekasi 1.950.209 jiwa kemudian pada 2014 melonjak menjadi 3.122.698 jiwa atau meningkat sebanyak 1.172.489 jiwa.
Kabupaten Bekasi mengalami laju pertumbuhan penduduk tertinggi pada tahun 2013 dengan 7,74 persen. Sedangkan pada 2015, penduduk Kabupaten Bekasi berjumlah 3.246.000 jiwa atau terbesar ketiga di Jawa Barat setelah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung. (BC)