BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Semakin berkembangnya teknologi komputer, semakin tersisih mesin Ketik. Kendati demikian hal itu tidak membuat usaha servis mesin ketik tersingkir.
Usaha jasa tersebut masih ada di tengah serbuan berbagai gadget. Hal itu seperti yang dilakukan Abdul Hamid (66) warga RT 04/01 Kp. Kali Ulu, Desa Karangharja, Kecamatan Cikarang Utara.
“Saya dari tahun 1976 berprofesi menjadi tukang servis mesin tik manual. Memasuki tahun 1990-an, pengguna mesin tik manual mulai menurun. Biasanya order servis saya sampai ke Karawang dan Purwarkat. Kini terus menurun sejak 1990-an itu,” kata pria yang rambutnya memutih dipenuhi uban itu.
Menurut dia, pengalaman paling berkesan menekuni keahlian ini adalah saat memperbaiki mesin tik manual staf Bupati Karawang zaman Dadang S. Muchtar sekitar tahun 1996.
“Paling berkesan itu dengan Pak Dadang, Bupati Karawang. Beliau sering berbincang-bincang dengan saya, sambil memperbaiki mesin tik manualnya,” ucapnya.
“Kalau Bupati Bekasi belum pernah. Paling di stafnya aja, zaman Bupati Bekasi dipimpin Pak Sa’duddin. Zaman Bupati sekarang Bu Neneng mah belum pernah saya masuk ke kantornya juga. Pokoknya Pak Dadang lah yang paling berkesan. Zaman Bupati Pak Samsuri juga sering saya ke sana,” sambungnya.
Dia mengakui tetap bertahan menjalani profesi ini karena tak bisa bekerja di bidang lain. Walaupun kian hari semakin sepi order servisnya, namun hanya ilmu reparasi mesin tik manual saja yang dia kuasai.
“Dulu dalam seminggu bisa dapat order 20 mesin diservis. Sekarang mah seminggu paling dua mesin diservis sudah bagus,” bebernya.
Jelas dia, rata-rata kerusakan di mesin tik manual itu hanya pita, huruf naik serta hilang, dan lain sebagianya. Rata-rata waktu untuk menyervis mesin tik manual ini sekitar 1 jam dengan biaya sekitar Rp 100 ribu.
“Paling sekarang yang masih order dari pihak desa sama notaries saja. Sekarang mah sudah jarang dari kantor-kantor karena sudah pakai komputer semua. Tapi masih ada yang langganan tiap 4 bulan sekali dari Karawang,” jelasnya.
Bapak lima anak ini menandaskan, selama masih ada yang membutuhkan jasanya maka servis mesin tik manual ini tak akan padam walaupun serangan mesin tik elektronik melalui komputer kian gencar. (BC)