BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Detesemen Khusus (Densus) Anti Teror 88 Mabes Polri mengamankan lima terduga teroris di Jalan Stasiun Tambun, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Jum’at (11/05) dinihari. Kelimanya diamankan lantaran akan melakukan penyerangan ke Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok.
Para terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulan (JAD) Jawa Barat itu diantaranya, AM, HG, RA, RTL dan JG. Sedangkan, tersangka RA dan JG, sempat melakukan perlawanan dengan merebut senjata dan berusaha melukai petugas. Akibatnya, RA tewas mengenaskan dan JG masih dirawat di RS Bhayangkara.
Informasi yang dihimpun dilapangan, jaringan ini terungkap berawal dari kabar akan ada sekolompok orang yang hendak menuju Mako Brimob. Dari informasi itu, anggota Densus 88 langsung ke lokasi mengamankan para terduga dan membawanya ke Mabes Polri.
Dari tangan para terduga petugas mengamankan barang bukti berupa sangkur, belati, amunisi kaliber 9 mm sebanyak 25 butir, paku tembak sebanyak 25 buah, ketapel 2 buah, busur besi 3 buah, peluru gotri 69 butir, golok 2 buah, peluru senapa angin sebanyak 48 butir.
Sementara di lokasi kejadian, terdapat bercak darah dari terduga teroris tersebut. Ada titik dua bercak darah, keduanya berada dekat dengan toko elektronik dan furniture. Dari keterangan pengemudi ojek yang biasa mangkal di dekat lokasi, bercak darah itu milik terduga teroris yang ditembak di lokasi.
“Iya informasinya itu darah bekas penangkapan terduga teroris. Pas pagi setelah kejadian gak ada yang tahu kalo itu darah, warga yang jalan juga cuek aja,” ujar Samaun (54) warga sekitar lokasi kejadian. Menurutnya, warga tidak mengetahui hal tersebut, dan menutupnya dengan pasir.
Warga lainya, Ade (45) menceritakan, penangkapan itu dilakukan oleh polisi berpakaian preman dengan jumlah kurang lebih 29 orang. Bahkan, saat melakukan pemantauan, petugas diperkirakan menyebar di lima titik. “Mereka sempat nyebar sebelum menangkapnya,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto membenarkan kejadian penangkapan tersebut. Kata dia, pelaku berusaha merebut senjata api petugas. Setyo membenarkan hal itu dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jum’at (11/05) siang.
“Memberontak, berusaha mencekik anggota, hingga borgol yang dipakaikan terlepas,” cetusnya. (BC)