BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Banjir yang menggenangi wilayah Kabupaten Bekasi sejak Jum’at (24/02) lalu berdampak pada sektor pertanian. Ribuan hektar lahan pertanian di wilayah tersebut rusak dan terancam gagal panen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi menjelaskan banyak lahan pertanian rusak karena terdampak limpahan air dari bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Bekasi dalam beberapa hari kebelakang.
Total, terdapat 8.071 hektar atau sekitar 16,12 persen sawah dari total lahan pertanian di Kabupaten Bekasi terendam banjir.
“Jadi tidak hanya perumahan yang terdampak banjir, tetapi juga lahan pertanian banyak yang tergenang banjir” kata dia, Jum’at (03/03).
Dedy menuturkan, dari total lahan pertanian seluas 8.071 hektar yang terdampak tersebut, 7.840 hektar lahan pertanian memiliki tanaman dengan rata-rata usia 1-35 hari setelah tanam. Sedangkan lahan pertanian yang memiliki tanaman persemaian seluas 231 hektare dengan usia 1-15 hari setelah semai.
“Dari jumlah tersebut sekitar 55,4 persen mengalami puso dikarenakan kondisinya dari minggu lalu masih tergenang banjir. Keadaan in tentunya sangat merugikan bagi para petani khususnya petani di Kabupaten Bekasi,” ucapnya.
Dari hasil pembahasaan bersama pihak Kementrian Pertanian beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menyiapkan langkah-langkah yakni dengan melakukan update data lahan pertanian yang terdampak, serta menyiapkan bantuan sarana berupa pupuk hayati cair sejumlah 53.315 liter.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Mentan atas bantuan yang sudah diberikan, mudah-mudahan bantuan ini dapat membantu petani kita yang sedang dilanda banjir,” ujarnya.
Sebelumnya , Menteri Pertanian RI yahrul Yasin Limpo mengaku telah menyiapkan skema untuk membantu para petani yang lahan pertaniannya terdampak banjir. Prioritas bantuan akan diberikan kepada petani yang mengalami dampak terparah sehingga lahan pertaniannnya tidak bisa diselamatkan.
“Semua daerah yang terparah yang tidak bisa diselamatkan saya udah janji dengan pemerintah daerah terlebih petani di sini, akan kami siapkan bibit dan supporting system lain-nya,” kata dia.
Tak hanya itu, Mentan meminta pemulihan lahan sawah yang terdampak banjir dilakukan secara cepat. Salah satunya dengan menghadirkan pompa di sejumlah titik genangan.
Ia menambahkan, semua pertanaman padi yang ada harus segera diberi perawatan intensif, yakni dengan melakukan pemantauan dan pemupukan berimbang.
Namun, apabila kondisi pertanaman sudah tak bisa diselamatkan maka yang harus dilakukan adalah gerak cepat melakukan penanaman ulang.
“Besok itu begitu lahannya surut saya minta agar dipertahankan yang masih tersisa. Namun kalau yang sudah rusak parah kita harus segera tanam ulang. Nanti kita akan siapkan perlengkapan dan alsintannya,” kata dia. (riz)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS