BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Dalam rangka hari HAM Internasional, Kantor Wilayah Hukum dan HAM Jawa Barat mengadakan pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM)bagi para pelajar.
Di Kabupaten Bekasi, pendidikan HAM ini dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cikarang kepada para siswa dan siswi SMA Negeri 1 Cikarang Pusat.
Kepala Lapas Cikarang, Kadek Anton Budiharta mengatakan pendidikan HAM kepada para pelajar diberikan sebagai upaya memberikan pemahaman mengenai HAM, penghormatan HAM dan perlindungan HAM kepada generasi muda sejak usia dini.
“Kita sadar mereka ini generasi penerus dimasa yang akan datang, jadi dari awal kita sudah tanamkan serta libatkan mereka dalam kegiatan terkait HAM,” kata Kadek Anton Budiharta saat ditemui di sela-sela pendidikan HAM bagi para siswa-siswi SMA Negeri 1 Cikarang Pusat, Senin (10/12) pagi.
“Diharapkan mereka dalam kegiatan sehari-hari dapat mengaktualisasi bekal yang kita berikan dan hal ini dapat menjadi bekal bagi mereka di masa mendatang,” imbuhnya.
Selain memberikan sosialisasi mengenai Dasar HAM dan isu-isunya yang bekembang, dalam kesempatan itu Lapas Cikarang yang berada di bawah naungan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Jawa Barat juga mengukuhkan dua orang siswa dan siswi sebagai Duta Hukum dan HAM serta pembentukan Forum Pelajar Sadar Hukum dan HAM SMA Negeri 1 Cikarang Pusat.
“Selain disini (SMA Negeri 1 Cikarang Pusat-red) kegiatan serupa juga kita laksanakan di SMK Dewantara,” ungkapnya.
Kadek berharap pasca pendidikan HAM ini para pelajar dapat ikut serta menyebarluaskan wawasan yang diterima kepada teman-teman di sekolah dan keluarganya di rumah.
Rifky Alfarez Hidayatulloh, salah seorang Duta Hukum dan HAM SMA Negeri 1 Cikarang Pusat mengaku senang dengan diadakannya kegiatan ini. “Banyak manfaatnya karena bisa mengetahui apa yang menjadi hak dasar kita dan hal-hal yang sifatnya melanggar HAM orang lain. Contohnya kalau di sekolah itu seperti bullying,” ungkap siswa kelas 11 IPS 2 itu.
Hal senada disampaikan Duta Hukum dan HAM SMA Negeri 1 Cikarang Pusat lainnya, Lady Diana Islamy. Ia berharap kegiatan pendidikan HAM ini dapat menjadi agenda rutin. “Sebetulnya soal HAM ini kan sudah dipelajari di PKN, tetapi dengan adanya pendidikan ini lebih mendalam lagi sehingga memperluas pengetahuan kita,” ucapnya.
Siswi kelas 11 IPS 1 ini pun mengaku akan menyebarluaskan wawasan yang diterima kepada teman-teman di sekolah dan keluarganya di rumah. “Kalau di sekolah memang paling sering bullying. Tetapi kalau saya pribadi, kayaknya diskriminasi ke cewe itu juga masih banyak di kita. Terutama untuk menjadi pemimpin, itu kan nggak harus laki-laki dan cewe juga punya hak yang sama tetapi itu masih belum diperhatikan,” tandasnya. (BC)