BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Perolehan kursi Partai Golkar di parlemen daerah untuk 2019 – 2024 diprediksi tidak sebanyak periode 2014 – 2019. Demikian disampaikan Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Bekasi, Sonaji.
“Data sementara yang kami terima, keliatannya ada penurunan perolehan kursi dan suara di Pemilu tahun ini,” kata Sonaji saat ditemui usai menghadiri Deklarasi Damai Pasca Pemilu serentak 2019 di halaman Polres Metro Bekasi, Senin (22/04).
Partai Golkar yang kini memiliki 10 kursi di DPRD Kabupaten Bekasi, diperkirakan hanya bisa memperoleh sebanyak 8 kursi. “Turunnya nggak signifikan. Kita perkirakan dari 10 kursi saat ini menjadi hanya 8 kursi. Itu prediksi sementara, apalagi saat ini juga menggunakan sistem bilangan pembagi 1:3:5:7 dan seterusnya (Sainte Lague-red),” ucapnya.
Menurut Sonaji, penurunan kursi Partai Golkar di Pemilu 2019 ini disebabkan banyaknya caleg parpol lain yang berhasil mengumpulkan suara cukup besar dan adanya persoalan hukum yang mendera sejumlah elite Partai Golkar baik ditingkat daerah maupun pusat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi psikologis pemilih untuk mencoblos kader partai berlambang pohon beringin itu di Pemilu tahun ini.
“Ditambah lagi, Pileg tahun ini digabungkan dengan Pilpres. Rata-rata mereka yang memilih Capres yang didukung oleh kita, belum tentu juga memilih kader Partai Golkar itu yang kemudian efeknya nya luar biasa. Mungkin, faktor-faktor ini yang mempengaruhi perolehan suara Partai Golkar di Kabupaten Bekasi jadi turun,” kata dia.
Partai Golkar, sambungnya, sampai saat ini masih berkonsentrasi dengan hasil Pemilu 2019 terutama untuk memantau dan menjaga penghitungan suara hingga tingkat kabupaten. “Mudah-mudahan saja bisa bertahan 10 kursi, karena perhitungan belum selesai. Yang jelas hitungan sementara, ada beberapa dapil yang suaranya turun tapi ada juga beberapa dapil yang nambah,” tutupnya. (BC)