BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – PT Lippo Cikarang Tbk mengumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada Rabu 13 Oktober 2021 di Jakarta dengan menyetujui perubahan jajaran direksi baru perusahaan.
“Dalam rapat RUPSLB Rabu lalu, pemegang saham menyetujui mata acara perubahan susunan anggota direksi perusahaan,” kata Presiden Komisaris PT Lippo Cikarang Tbk Theo L Sambuaga melalui keterangan tertulisnya, Jumat (15/10).
Theo mengatakan perubahan direksi tersebut dengan menerima pengunduran diri Tevilyan Yudhistira Rusli dari jabatannya sebagai direktur perseroan serta menerima pengangkatan Maria Clarissa Joesoep sebagai direktur baru menggantikan Tevilyan.
“Selamat bergabung Ibu Maria Clarissa Joesoep sebagai anggota direksi yang baru dan selamat berkontribusi demi meningkatnya kinerja perseroan,” katanya.
Keputusan ini berlaku sejak RUPSLB 2021 ditutup sampai dengan berakhirnya masa jabatan direksi pada penutupan RUPS Tahunan pada 2023 mendatang.
Dengan perubahan ini maka susunan komisaris dan anggota direksi baru antara lain Theo L Sambuaga menjabat Presiden Komisaris membawahi Didik Junaedi Rachbini dan Hadi Cahyadi selaku Komisaris Independen serta tiga komisaris lain yakni Sugiono Djauhari, Ali Said, dan Anand Kumar.
Posisi direksi dipimpin Ketut Budi Wijaya selaku Presiden Direktur membawahi tiga direktur lain masing-masing Rudy Halim, Ju Kian Salim, dan Maria Clarissa Joesoep.
PT Lippo Cikarang Tbk merupakan perusahaan yang telah menunjukkan reputasinya sebagai pengembang properti daerah perkotaan dengan fasilitas berstandar internasional.
Lippo Cikarang memiliki lahan seluas 3.250 hektare di tengah kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara. Sejak berdirinya perusahaan, Lippo Cikarang telah berhasil membangun lebih dari 17.192 rumah dengan populasi penduduk 55.379 jiwa.
Sementara di kawasan industri Lippo Cikarang terdapat sekitar 582.307 orang yang bekerja setiap hari di 1.399 fasilitas manufaktur.
LPCK merupakan anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan total aset dan pendapatannya serta tercatat di Bursa Efek Indonesia.
LPKR didukung oleh pendapatan berulang yang solid dan didukung oleh persediaan tanah yang beragam. Bisnis LPKR terdiri atas residential/township, mal ritel, rumah sakit, perhotelan, dan manajemen aset. (Ist)