Gelar Reses, Hendra Cipta Dinata: Masyarakat Kabupaten Bekasi Ingin Universitas Negeri

Hendra Cipta Dinata saat menggelar reses atau serap aspirasi masyarakat di Yayasan Man’baul Hikmah, Kecamatan Cikarang Utara, Selasa (06/04).
Hendra Cipta Dinata saat menggelar reses atau serap aspirasi masyarakat di Yayasan Man’baul Hikmah, Kecamatan Cikarang Utara, Selasa (06/04).

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA  – Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Hendra Cipta Dinata menggelar reses atau serap aspirasi masyarakat yang bertempat di Yayasan Man’baul Hikmah, Kecamatan Cikarang Utara, Selasa (06/04).

Dalam reses yang dihadiri sejumlah masyarakat dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI Kabupaten Bekasi ini, sejumlah usulan dan aspirasi disampaikan ke Politisi PKB ini.

“Tadi dalam reses itu banyak usulan – usulan yang disampaikan ke saya. Diantaranya soal pembangunan Masjid Raya dan Alun-Alun. Sebab, saat ini kita ketahui bersama bahwa di Kabupaten Bekasi ini belum ada. Maka dari itu, saya rasa pembangunan itu wajib dikerjakan,” ungkap dia.

Kemudian, dalam reses tersebut masyarakat yang hadir juga mengusulkan agar dibangunnya Universitas Negeri. “Saya rasa, dengan APBD kita yang sebesar Rp 6,5 triliun seharusnya kita mampu untuk membangun itu. Tinggal bagaimana bupati punya Political Will dan memprioritaskan pembangunan itu,” kata dia.

“Kalau ada Universitas Negeri, nantinya kita berikan beasiswa kepada masyarakat Kabupaten Bekasi yang memiliki IQ yang tinggi tapi tidak mampu untuk diberikan beasiswa, dengan demikian maka pemuda kita dibisa mengenyam pendidikan tinggi tanpa khawatir biaya yang harus dikeluarkan,” tambahnya.

Kemudian, dalam reses tersebut masyarakat yang hadir juga ada yang menginginkan agar Kabupaten Bekasi memiliki pasar yang berstandar internasional.”Tadi juga ada yang pengen agar di kita ini punya pasar bertaraf internasional seperti Pasar Tanah Abang,” ujarnya.

Selain itu, persoalan perbaikan infrastruktur juga menjadi masalah yang banyak disampaikan masyarakat. Sebab, dengan rusaknya infrastruktur maka banyak masalah yang ditimbulkan mulai dari kecelakaan hingga terjadinya banjir.

“Perbaikan jalan lingkungan juga banyak yang menyampaikan ke saya. Kemudian pembangunan drainase dan saluran air juga musti diperbaiki. Karena banjir kemarin juga disebabkan salah satunya dengan rusaknya infrastruktur tersebut,” bebernya.

Kemudian, lanjut Hendra, sejumlah guru di pesantren yang menjadi lokasi reses tersebut mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Bekasi menambahkan syarat khusus saat menerimaan siswa baru di tingkat sekolah dasar dengan mewajibkan siswa dapat membaca Al-Quran.

“Permintaan dari pondok pesantren ada usulan dari guru di pondok pesantren itu, ingin ketika siswa SD baik itu negeri maupun swasta ketika masuk, wajib bisa baca alquran minimal iqro 3. Itu aspirasi yang disampaikan guru dibidang keagamaan,” tandasnya. (BC)

Pos terkait