Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bekasi Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Kabupaten Bekasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Pernyataan sikap ini disampaikan F-PKS DPRD Kabupaten Bekasi dalam rapat paripurna yang digelar pada Kamis (08/09).

Dalam rapat paripurna tersebut, anggota Fraksi PKS menyampaikan interupsi kepada pimpinan rapat. Setelah itu 10 anggota Fraksi PKS kompak membentangkan kertas yang bertuliskan ‘Fraksi PKS MENOLAK Kenaikan Harga BBM Bersubsidi’.

Bacaan Lainnya

Juru Bicara Fraksi PKS, Saeful Islam mengatakan pernyataan sikap dilakukan sebagai langkah F-PKS agar DPRD Kabupaten Bekasi dapat menyampaikan permohonan kepada pemerintah pusat untuk segera membatalkan kebijakan menaikkan harga BBM Bersubsidi tersebut.

Pasalnya, jika dipkasakan hal ini akan berdampak pada bertambahnya orang miskin dan memburuknya situasi ekonomi akibat inflasi yang tidak terkendali.

“Karena sebagaimana kita ketahui bahwasanya, di Kabupaten Bekasi saja tahun 2019 jumlah orang miskin itu sebanyak 149.900 jiwa. Tahun 2020 meningkat 186.300 jiwa lalu setelah pandemi Covid-19 ini bertambah lagi 202.700 jiwa. Jumlah ini pasti akan bertambah kalau BBM subsidi tidak dibatalkan untuk naik, pasti akan bertambah,” kata Saeful Islam.

Ketua Fraksi PKS, Uriyan Riana menambahkan selain selain melakukan peanytaan sikap, F-PKS bersama pengurus, kader dan simpatisan DPD PKS Kabupaten Bekasi juga akan turun ke jalan dengan melakukan Flashmob Tolak Kenaikan BBM Bersubsidi.

Aksi flashmob dilakukan pada hari Sabtu 10 September 2022 mulai pukul 08.00 WIB di sepanjang jalan negara dari Tambun hingga Kedungwaringin.

“Fraksi PKS menolak kenaikan harga BBM Bersubsidi. Naiknya harga BBM tentunya harga kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan,” kata Uriyan.

Sebelumnya, pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar serta BBM non-subsidi Pertamax 92 yang diberlakukan pada Sabtu (03/09) lalu.

Adapun tarif baru yang berlaku yakni, Pertalite dari harga Rp7.650 naik menjadi Rp10.000 per liter, solar dari harga Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian Pertamax 92 dari harga Rp12.500 naik menjadi Rp14.500.  (Adv)

Pos terkait